
Rupiah Melemah Rp 13.945/dolar AS, IHSG Terjun ke Zona Merah
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
02 May 2018 10:19

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasca dibuka menguat 0,08% ke level 5.999,36, indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kini sudah berbalik ke zona merah. Sampai dengan berita ini diturunkan, IHSG melemah 0,27% ke level 5.978,27.
Pelemahan rupiah menjadi momok bagi bursa saham domestik. Kini, rupiah melemah 0,25% ke level Rp 13.945/dolar AS. Bahkan, rupiah sempat mencapai titik terlemahnya di level 13,950/dolar AS.
Dolar AS memang sedang berada dalam posisi yang perkasa. Pada perdagangan kemarin (1/5/2018), indeks dolar AS yang menggambarkan pergerakan greenback terhadap mata uang utama dunia lainnya menguat hingga 0,66%.
Investor nampak bermain aman dengan memegang dolar AS sembari menantikan hasil pertemuan dari the Federal Reserve selaku bank sentral AS yang akan dirilis pada dini hari besok (3/5/2018).
Walaupun suku bunga acuan diyakini masih akan ditahan di rentang rentang 1,5%-1,75% pada pertemuannya kali ini, investor akan mencermati pernyataan resmi dari the Fed. Mereka takut akan ada indikasi suku bunga acuan dinaikkan lebih dari 3 kali pada tahun ini.
MeresponS pelemahan rupiah, investor asing melakukan jual bersih di pasar saham senilai Rp 54,48 miliar.
Sebelumnya pada saat pembukaan, IHSG terkerek naik oleh sentimen eksternal. Pertama, rilis indeks manufaktur China periode April tercatat sebesar 51,1, lebih tinggi dibandingkan konsensus yang dihimpun oleh Reuters sebesar 50,9.
Data tersebut diumumkan pada pukul 08:45 WIB. Kuatnya data tersebut menunjukkan bahwa ekonomi China tetap berada dalam jalur yang kuat, terlepas dari adanya pengenaan bea masuk baja dan aluminium oleh AS.
Kedua, ketakutan mengenai perang dagang yang terus mereda, pasca Presiden AS Donald Trump memutuskan untuk memperpanjang masa pengecualian pengenaan bea masuk baja dan aluminium bagi Kanada, Meksiko, Argentina, Australia, Brazil, dan negara-negara Uni Eropa selama 30 hari guna membuka ruang negosiasi lebih lanjut.
TIM RISET CNCB INDONESIA
(hps) Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500
Pelemahan rupiah menjadi momok bagi bursa saham domestik. Kini, rupiah melemah 0,25% ke level Rp 13.945/dolar AS. Bahkan, rupiah sempat mencapai titik terlemahnya di level 13,950/dolar AS.
Dolar AS memang sedang berada dalam posisi yang perkasa. Pada perdagangan kemarin (1/5/2018), indeks dolar AS yang menggambarkan pergerakan greenback terhadap mata uang utama dunia lainnya menguat hingga 0,66%.
Walaupun suku bunga acuan diyakini masih akan ditahan di rentang rentang 1,5%-1,75% pada pertemuannya kali ini, investor akan mencermati pernyataan resmi dari the Fed. Mereka takut akan ada indikasi suku bunga acuan dinaikkan lebih dari 3 kali pada tahun ini.
MeresponS pelemahan rupiah, investor asing melakukan jual bersih di pasar saham senilai Rp 54,48 miliar.
Sebelumnya pada saat pembukaan, IHSG terkerek naik oleh sentimen eksternal. Pertama, rilis indeks manufaktur China periode April tercatat sebesar 51,1, lebih tinggi dibandingkan konsensus yang dihimpun oleh Reuters sebesar 50,9.
Data tersebut diumumkan pada pukul 08:45 WIB. Kuatnya data tersebut menunjukkan bahwa ekonomi China tetap berada dalam jalur yang kuat, terlepas dari adanya pengenaan bea masuk baja dan aluminium oleh AS.
Kedua, ketakutan mengenai perang dagang yang terus mereda, pasca Presiden AS Donald Trump memutuskan untuk memperpanjang masa pengecualian pengenaan bea masuk baja dan aluminium bagi Kanada, Meksiko, Argentina, Australia, Brazil, dan negara-negara Uni Eropa selama 30 hari guna membuka ruang negosiasi lebih lanjut.
TIM RISET CNCB INDONESIA
(hps) Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500
Most Popular