Mau Cuan Pekan Ini? Cermati 5 Hal Berikut

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
29 April 2018 18:23
Tim riset CNBC Indonesia merangkum 5 hal yang perlu diperhatikan oleh investor sepanjang pekan depan guna mendukung pengambilan keputusan.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar saham Indonesia sedang berada dalam tekanan. Faktor internal dan eksternal membawa IHSG anjlok hingga 6,6% sepanjang pekan ini ke level 5.919,24.

Memasuki pekan yang baru, tentu ada harapan baru bagi investor. Tim riset CNBC Indonesia merangkum 5 hal yang perlu diperhatikan oleh investor sepanjang pekan depan guna mendukung pengambilan keputusan.

Perkembangan Geopolitik di Semenanjung Korea
Pada hari ini (29/4/2018), pejabat pemerintahan Korea Selatan mengatakan bahwa Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berencana mengundang para ahli dan jurnalis dari AS dan Korea Selatan guna menyaksikan penutupan lokasi pengembangan senjata nuklir pada bulan Mei mendatang.

Sebelumnya pada hari Jumat (27/4/2018), Korea Utara dan Selatan telah setuju untuk mengakhiri perang yang sudah berlangsung selama 7 dekade lamanya. Korea Utara juga setuju untuk melakukan denuklirisasi secara penuh.

Kedua negara mengatakan bahwa mereka akan secara formal mengumumkan resolusi untuk mengakhiri perang dan mengubah gencatan senjata yang saat ini sedang berlangsung menjadi perjanjian damai pada akhir tahun. Hal tersebut disampaikan pasca pemimpin kedua negara yaitu Kim Jong Un dan Moon Jae-In mengadakan pertemuan bersejarah.

Jika denuklirisasi benar dilakukan nantinya, tentu ini merupakan kabar baik bagi bursa saham dunia. Sebelumnya, uji coba senjata nuklir oleh Korea Utara seringkali memaksa investor mengalihkan dananya ke instrumen safe haven seperti emas, Yen, dan France. Di sisi lain, bursa saham menjadi berguguran.

Pemerintahan AS Shutdown Lagi?
Berbicara di Michigan pada hari Sabtu (28/4/2018) waktu setempat, Presiden AS Donald Trump mengancam akan membiarkan pemerintahannya tutup (shutdown) pada bulan September jika Kongres tak menyetujui anggaran tambahan untuk pembangunan tembok di perbatasan AS dan Meksiko.

"(Pembangunan) tembok itu telah dimulai, kita punya US$ 1,6 miliar. Kita akan mencobanya lagi (menambah pendanaan) pada 28 September dan jika kita tak mendapatkan keamanan di perbatasan maka kita tak punya pilihan lain. Kita akan menutup negara ini karena kita butuh keamanan di perbatasan," ancam Trump seperti dikutip dari Reuters.

Walaupun baru berpotensi terjadi pada bulan September, investor bisa saja dibuat kabur dari Wall Street pada perdagangan besok (30/4/2018). Pasalnya, price-in memang dilakukan secepat mungkin oleh investor, sebagai langkah antisipasi.

Dari sisi ekonomi, tutupnya pemerintahan AS walau hanya sebentar tentu bukan berita baik. Jika the Fed benar-benar agresif dalam menaikkan suku bunga pada tahun ini, tentu dorongan fiskal (belanja negara) diharapkan menjadi salah satu suntikan energi bagi perekonomian Negeri Paman Sam.

Hasil Pertemuan The Fed
Pada tanggal 1-2 Mei mendatang waktu setempat, the Federal Reserve selaku bank sentral AS dijadwalkan untuk melakukan pertemuan. Karena pelaku pasar sudah yakin bahwa tingkat suku bunga acuan tak akan dinaikkan, pernyataan dari sang gubernur Jerome Powell lah yang akan mendapatkan perhatian utama dari investor.

Jika ada indikasi the Fed akan menaikkan suku bunga acuan lebih dari 3 kali pada tahun ini, imbal hasil obligasi AS bisa kembali naik dan bursa saham global bisa tertekan.

Data tenaga kerja AS
Pada hari Jumat mendatang (4/5/2018) waktu setempat, data penciptaan lapangan kerja dan tingkat pengangguran AS periode April akan diumumkan. Data tenaga kerja merupakan salah satu indikator penting bagi the Fed dalam menentukan arah kebijakannya. Jika ada kejutan dari data tersebut, ketakutan atas kenaikan suku bunga yang lebih agresif dari rencana akan kembali ke atas meja. Hal ini tentu bukan berita baik bagi bursa saham global, termasuk IHSG.

Rilis Laporan Keuangan Emiten
Terakhir, investor patut mencermati rilis laporan keuangan dari emiten-emiten yang melantai di Bursa Efek Indonesia, terutama yang memiliki kapitalisasi pasar besar. Beberapa emiten berkapitalisasi pasar besar yang dijadwalkan merilis laporan keuangannya besok adalah: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP).

Jika ada kinerja dari emiten-emiten di atas yang mengalahkan konsensus, ruang untuk melakukan akumulasi menjadi terbuka lebar.
(ank/ank) Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular