Masih 'Mahal', IHSG Tak Bisa Menguat Banyak-banyak

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
27 April 2018 11:15
Pasca menguat lebih dari 1% pada pagi hari ini, kini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah menipiskan penguatannya menjadi hanya sebesar 0,1%.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Pasca menguat lebih dari 1% pada pagi hari ini, kini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah menipiskan penguatannya menjadi hanya sebesar 0,1% ke level 5.915,07.

Pada sesi awal perdagangan, investor gencar memburu saham-saham dalam negeri lantaran koreksi yang sudah cukup dalam dalam beberapa hari terakhir. Jika dihitung sejak awal tahun sampai akhir perdagangan kemarin (26/4/2018), koreksi IHSG telah mencapai 7,02%.

Memang, sejatinya penguatan IHSG perlu diwaspadai oleh investor. Pasalnya, terlepas dari koreksi yang sudah begitu dalam, IHSG dapat dikatakan 'mahal' jika dibandingkan dengan bursa saham negara-negara tetangga.

Hal ini terlihat dari price-earnings ratio (PER) IHSG yang sebesar 16,81x, seperti dikutip dari Reuters. PER IHSG tersebut lebih tinggi dibandingkan indeks KLCI (Malaysia) yang sebesar 16,69x, Nikkei (16,01x), Shanghai (13,54x), Hang Seng (12,26x), Kospi (12,1x), dan Strait Times (11,78x). Semakin tinggi PER, artinya indeks saham semakin dihargai tinggi oleh investor.

PER IHSG tercatat hanya lebih rendah dari indeks Nifty (India) yang sebesar 22,19x, PSI (Filipina) yang sebesar 19,77x, dan SET (Thailand) yang sebesar 16,82x.

Mahalnya valuasi IHSG tak lepas dari penguatannya yang sudah begitu kencang pada tahun 2017 kemarin. Sepanjang tahun lalu, IHSG menguat hingga 19,99%, di mana ini merupakan yang terbesar ketiga di Asia Tenggara setelah Vietnam dan Filipina.

Kala itu, terlepas dari perekonomian dalam negeri yang berada dalam tekanan (pertumbuhan ekonomi hanya naik 3 bps, dari 5,04% menjadi 5,07%), laju IHSG terdongkrak naik oleh dinaikannya peringkat surat utang Indonesia oleh Standard & Poor's dan Fitch Ratings.

Banyaknya bursa saham yang lebih murah dari IHSG membuat investor asing mengalihkan dananya keluar dari tanah air. Sampai dengan penutupan perdagangan kemarin, jual bersih investor asing di pasar saham telah mencapai Rp 33 triliun, mendekati capaian tahun lalu yang senilai Rp 39,9 triliun.
(ank/ank) Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular