
Laba Kuartal I-2018 Tumbuh 114,74%, Ini Penjelasan INDY
Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
26 April 2018 16:54

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Indika Energy Tbk (INDY) mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 114,74% pada kuarta I tahun 2018 menjadi US$59,03 juta atau setara Rp 796,91 miliar.
Direktur Indika Energy, Azis Armand memaparkan peningkatan laba utamanya didukung oleh pendapatan anak usaha perusahaan, yaitu Kideco Jaya Agung yang bergerak di bisnis batu bara.
"Faktor utama meningkatnya pendapatan berasal dari pendapatan Kideco sebesar US$ 527,8 juta yang dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan Indika, juga pendapatan Petrosea yang meningkat 18% menjadi US$ 68,9 juta berkat bertambahnya bisnis kontrak pertambangan," terang Azis di Balai Kartini, Kamis (26/4/2018).
Selain itu, pendapatan dari bisnis perdagangan batu bara sendiri juga meningkat 81% menjadi US$ 108,5 juta.
Kideco secara resmi diakuisisi oleh Indika hingga 91% kepemilikan pada akhir tahun lalu. Sebelumnya, perusahaan hanya memiliki 46% saham atas perusahaan tersebut.
Sementara itu, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk adalah sebesar US$ 58,4 juta, meningkat dibanding periode sebelumnya sebesar US$ 22,1 juta. Sedangkan laba inti perusahaan mencapai US$ 75,5 juta, meningkat dibanding tahun lalu sebesar US$ 23,2 juta.
Ke depan, Azis menyebut Indika akan mengutamakan kegiatan di sektor energi. "Misalnya, kami akan menginvestasikan US$ 108 juta untuk membangun termjnal penyimpanan produk bahan bakar di Karingau, Kalimantan Timur," jelasnya.
(roy/roy) Next Article Uji Prospek Saham Baru Anggota LQ45 & IDX30
Direktur Indika Energy, Azis Armand memaparkan peningkatan laba utamanya didukung oleh pendapatan anak usaha perusahaan, yaitu Kideco Jaya Agung yang bergerak di bisnis batu bara.
Kideco secara resmi diakuisisi oleh Indika hingga 91% kepemilikan pada akhir tahun lalu. Sebelumnya, perusahaan hanya memiliki 46% saham atas perusahaan tersebut.
Sementara itu, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk adalah sebesar US$ 58,4 juta, meningkat dibanding periode sebelumnya sebesar US$ 22,1 juta. Sedangkan laba inti perusahaan mencapai US$ 75,5 juta, meningkat dibanding tahun lalu sebesar US$ 23,2 juta.
Ke depan, Azis menyebut Indika akan mengutamakan kegiatan di sektor energi. "Misalnya, kami akan menginvestasikan US$ 108 juta untuk membangun termjnal penyimpanan produk bahan bakar di Karingau, Kalimantan Timur," jelasnya.
(roy/roy) Next Article Uji Prospek Saham Baru Anggota LQ45 & IDX30
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular