Indonesia Butuh 60.000 Profesional di Bidang Pasar Modal

Ratelia Nabila, CNBC Indonesia
25 April 2018 18:32
SDM tersebut memiliki kemampuan mengelola imvestasi dan menjaring nasabah baru untuk berinvestasi saham.
Foto: Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Pengawasan Transaksi Anggota Bursa, Hamdi Hassyarbaini menyatakan Indonesia butuh 60.000 orang Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kemampuan di bidang pasar modal. SDM tersebut harus memiliki kemampuan mengelola imvestasi dan menjaring nasabah baru untuk berinvestasi saham.

"Sayangnya saat ini, dari institusi The Indonesia Capital Market Institute (TICMI) hanya mampu menyediakan 10.000 SDM. Jumlah itu masih dirasa kurang dengan ekspektasi kita yaitu 60.000 SDM",ujar Hamdi Hassyarbaini.

Ia juga mengakui, bahwa kekurangan SDM juga berasal dari pusat. Ia juga menambahkan bahwa jumlah SDM terhadap kebutuhan investor agar tidak timpang, sehingga tidak mampu mengakomodasi jumlah nasabah saham atau investor.

" ]Jika dilihat dari angka investor Indonesia yang mencapai 600 ribuan, maka kebutuhan 60.000 harus bisa dicapai, hanya saja izin atau lisensi dari pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hanya mampu menyediakan 10.000 sertifikat. Itu juga menjadi salah satu kendala karena idealnya dari 10 investor saham harus dilayani oleh 1 profesional bersertifikasi, ujar Hamdi Hassyarbaini.

Meski angka yang didapat masih jauh dari ekspektasi, Hamdi Hassyarbaini masih menaruh harapan terhadap para calon profesional muda melalui program TICMI yang ke depannya akan mampu mengelola investor dan menjaring nasabah baru.
(hps) Next Article BEI Targetkan Transaksi Harian di Bursa Capai Rp 9 T di 2020

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular