CSIS : Kemungkinan Dolar AS ke Arah Rp 14.000 Tetap Ada

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
25 April 2018 16:17
Penguatan dolar AS hanya tinggal menunggu waktu untuk mencapai level Rp 14.000/US$.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Penguatan dolar AS hanya tinggal menunggu waktu untuk mencapai level Rp 14.000/US$. Cepat atau lambat, nilai tukar rupiah akan menembus level tersebut, seiring dengan tekanan global yang belum mereda.

Kepala Departemen Ekonomi Center for Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri mengatakan, bahwa potensi berlanjutnya penguatan dolar AS terhadap mata uang Garuda masih terbuka lebar ke depan.

"Arah ke sana [level Rp 14.000/US$] tetap ada. Tapi kita lihat saja dulu, karena situasi global masih penuh ketidakpastian," kata Yose, saat berbincang dengan CNBC Indonesia, Rabu (25/4/2018).

Menurut dia, rupiah bukan satu-satunya mata uang yang terkena dampak dari penguatan dolar AS. Sejumlah mata uang negara-negara berkembang, pun menjadi korban keganasan dolar seiring dengan kenaikan US Treasury hingga ke level 3%.

"Jadi sebenarnya bukan hanya rupiah, tapi semua mata uang emerging market. Memang ada pengaruh dari faktor domestik, tapi itu semua lebih karena globalnya yang belum pasti," jelasnya.

Sebagai informasi, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Paman Sam terus bergerak melemah. Kini rupiah berada di posisi terlemah sejak Januari 2016.

Pada Rabu (25/4/2018) pukul 15:00 WIB, US$ 1 di pasar spot dihargai Rp 13.915. Rupiah melemah 0,21% dibandingkan penutupan hari sebelumnya. Posisi tersebut merupakan posisi rupiah terlemah sejak 21 Januari 2016.


(dru) Next Article BI: 2019, Rupiah Lebih Stabil!

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular