
Imbal Hasil Obligasi AS Tembus 3%, Harga Emas Anjlok
Raditya Hanung Prakoswa, CNBC Indonesia
25 April 2018 12:58

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas masih bergerak melemah hari ini, seiring imbal meroketnya hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) hingga menembus 3%, mendorong penguatan dolar AS. Hingga pukul 12.15 WIB hari ini, harga emas COMEX kontrak pengiriman Juni 2018 terkoreksi hingga 0,32% ke US$1.328,70/troy ounce.
Hingga pukul 12.22 WIB hari ini, indeks dolar AS sudah menguat 0,16% ke 90,91.
Kenaikan imbal hasil obligasi AS merupakan hasil dari ekspektasi atas kenaikan suku bunga acuan oleh Federal Reserve (The Fed) yang lebih agresif dari perkiraan. Pasalnya, kinerja yang positif dari para emiten Wall Street ditakutkan akan mendorong inflasi terakselerasi lebih kencang dan memaksa The Fed selaku bank sentral AS untuk menaikkan suku bunga acuan lebih dari 3 kali pada tahun ini.
Mengutip CNBC International, laporan kinerja keuangan musim ini sejauh ini mampu melampaui ekspektasi analis. Hingga Selasa pagi waktu setempat, sebanyak 83% dari perusahaan-perusahaan anggota S&P500 yang telah melaporkan kinerja keuangan, mencatatkan pendapatan yang lebih tinggi dari ekspektasi.
Selain itu, data ekonomi Negeri Paman Sam juga tercatat positif. Indeks keyakinan konsumen versi The Conference Board meningkat menjadi 128,7 di bulan April, level tertinggi sejak tahun 2000, padahal pada bulan Maret tercatat melemah ke 127,0. Angka ini berada di atas prediksi analis Reuters, yang memperkirakan penurunan lebih jauh ke angka 126 pada bulan ini.
Pada laporan terpisah, Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa penjualan rumah baru meningkat 4% ke 694.000 unit pada bulan lalu. Capaian ini juga mampu melampaui konsensus yang dihimpun Reuters, di mana penjualan rumah baru hanya diperkirakan meningkat 1,9% ke 630.000.
Selain itu, pertemuan antara Donald Trump dan Kim Jong Un nampak sudah semakin nyata dan membuat investor optimis bahwa Korea Utara pada akhirnya akan melakukan denuklirisasi maupun penembakan rudal balistik antar benua (ICBM).
Optimisme investor juga ditopang oleh keyakinan akan tercapainya kesepakatan dagang yang saling menguntungkan antara AS dan China, di mana pejabat resmi dari kedua belah pihak akan merealisasikan negosiasi pada beberapa hari ke depan.
Menyusul angin positif dari pergerakan geopolitik tersebut, investor mulai kembali berani melirik aset-aset berisiko, dan meninggalkan aset-aset safe haven seperti emas dan yen. Sebagai catatan, yen melemah melemah di kisaran 0,20% hingga pukul 12.39 WIB hari ini.
Di Indonesia, harga emas hari ini masih menunjukkan tren penguatan. Hingga pukul 08:04 WIB hari ini, harga emas Logam Mulia Antam 100 gram tercatat sebesar Rp 618.010/gram, atau naik Rp3.030/gram dari harga kemarin.
Penguatan Logam Mulia Antam masih mengekor penguatan emas global sebesar 0,67% kemarin, seiring anjloknya Wall Street di awal pekan, beserta rally dolar AS yang sempat tertahan kemarin.
(RHG/RHG) Next Article AS-China "Damai", Emas Kehilangan Keperkasaan
![]() |
Harga sang logam mulia hari ini berada dalam tekanan setelah imbal hasil obligasi pemerintah AS meroket hingga menembus 3% pada hari Selasa pagi waktu setempat, pertama kalinya sejak 2014. Fenomena ini kembali menjadi bahan bakar bagi penguatan dolar AS.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS yang sudah semakin tinggi ini membuat pelaku pasar melepas kepemilikannya atas instrumen investasi di negara lain dan beralih memeluk dolar AS, sembari menunggu saat yang tepat untuk mulai memburu obligasi pemerintah AS.
Hingga pukul 12.22 WIB hari ini, indeks dolar AS sudah menguat 0,16% ke 90,91.
Kenaikan imbal hasil obligasi AS merupakan hasil dari ekspektasi atas kenaikan suku bunga acuan oleh Federal Reserve (The Fed) yang lebih agresif dari perkiraan. Pasalnya, kinerja yang positif dari para emiten Wall Street ditakutkan akan mendorong inflasi terakselerasi lebih kencang dan memaksa The Fed selaku bank sentral AS untuk menaikkan suku bunga acuan lebih dari 3 kali pada tahun ini.
Mengutip CNBC International, laporan kinerja keuangan musim ini sejauh ini mampu melampaui ekspektasi analis. Hingga Selasa pagi waktu setempat, sebanyak 83% dari perusahaan-perusahaan anggota S&P500 yang telah melaporkan kinerja keuangan, mencatatkan pendapatan yang lebih tinggi dari ekspektasi.
Selain itu, data ekonomi Negeri Paman Sam juga tercatat positif. Indeks keyakinan konsumen versi The Conference Board meningkat menjadi 128,7 di bulan April, level tertinggi sejak tahun 2000, padahal pada bulan Maret tercatat melemah ke 127,0. Angka ini berada di atas prediksi analis Reuters, yang memperkirakan penurunan lebih jauh ke angka 126 pada bulan ini.
Pada laporan terpisah, Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa penjualan rumah baru meningkat 4% ke 694.000 unit pada bulan lalu. Capaian ini juga mampu melampaui konsensus yang dihimpun Reuters, di mana penjualan rumah baru hanya diperkirakan meningkat 1,9% ke 630.000.
Selain itu, pertemuan antara Donald Trump dan Kim Jong Un nampak sudah semakin nyata dan membuat investor optimis bahwa Korea Utara pada akhirnya akan melakukan denuklirisasi maupun penembakan rudal balistik antar benua (ICBM).
Optimisme investor juga ditopang oleh keyakinan akan tercapainya kesepakatan dagang yang saling menguntungkan antara AS dan China, di mana pejabat resmi dari kedua belah pihak akan merealisasikan negosiasi pada beberapa hari ke depan.
Menyusul angin positif dari pergerakan geopolitik tersebut, investor mulai kembali berani melirik aset-aset berisiko, dan meninggalkan aset-aset safe haven seperti emas dan yen. Sebagai catatan, yen melemah melemah di kisaran 0,20% hingga pukul 12.39 WIB hari ini.
Harga Emas Logam Mulia Antam 100 Gram | ||
Tanggal | Per Batangan (Rp) | Per Gram (Rp) |
18 April 2018 | 62.003.000 | 620.030 |
19 April 2018 | 62.103.000 | 621.030 |
20 April 2018 | 61.801.000 | 618.010 |
23 April 2018 | 61.498.000 | 614.980 |
24 April 2018 | 61.498.000 | 614.980 |
25 April 2018 (hingga Pk. 08.04 WIB) | 61.801.000 | 618.010 |
Di Indonesia, harga emas hari ini masih menunjukkan tren penguatan. Hingga pukul 08:04 WIB hari ini, harga emas Logam Mulia Antam 100 gram tercatat sebesar Rp 618.010/gram, atau naik Rp3.030/gram dari harga kemarin.
Penguatan Logam Mulia Antam masih mengekor penguatan emas global sebesar 0,67% kemarin, seiring anjloknya Wall Street di awal pekan, beserta rally dolar AS yang sempat tertahan kemarin.
(RHG/RHG) Next Article AS-China "Damai", Emas Kehilangan Keperkasaan
Most Popular