
Yield Obligasi AS Melandai, Wall Street Siap Dibuka Menguat
Houtmand P Saragih & Anthony Kevin, CNBC Indonesia
24 April 2018 17:37

Jakarta, CNBC Indonesia - Wall Street berpotensi dibuka menguat pada perdagangan hari ini. Hal ini terlihat dari kontrak futures tiga indeks saham utama Amerika Serikat, dimana kontrak futures indeks Dow Jones naik 109 poin pada saat pembukaan, sementara indeks S&P 500 dan Nasdaq masing-masing naik sebesar 14 poin dan 48 poin.
Melandainya imbal hasil obligasi AS telah membuka ruang bagi bursa saham Negeri Paman Sam untuk menguat, mengakhiri rentetan kekalahan yang sudah terjadi sepanjang 3 hari terakhir.
Pada perdagangan hari ini, imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun turun tipis 0,53bps menjadi 2,9677%. Investor mulai melepas kepemilikan pada instrumen beresiko seperti saham dan beralih memegang dolar AS sembari menunggu saat yang tepat untuk memburu obligasi AS, seperti yang kita lihat dalam beberapa hari terakhir.
Sampai dengan berita ini diturunkan, indeks dolar AS yang menggambarkan pergerakan dolar AS terhadap mata uang utama dunia lainnya terkoreksi sebesar 0,01% ke level 90,938.
Selain pergerakan imbal hasil obligasi, ada beberapa hal penting yang akan menjadi fokus perhatian investor pada hari ini.
Pertama, rilis data penjualan rumah baru periode Maret dan indeks keyakinan konsumen periode April pada pukul 21:00 WIB nanti. Jika ada kejutan dari data-data tersebut, investor akan kembali melepas saham dan obligasi AS. Pasalnya, positifnya data tersebut akan menimbulkan ekspektasi atas kenaikan suku bunga acuan oleh the Federal Reserve yang lebih agresif dari perkiraan awal.
Kedua, rilis laporan keuangan dari perusahaan-perusahaan yang melantai di Wall Street. Ketiga, segala perkembangan terkait kebijakan dagang AS. Baru-baru ini, Menteri Keuangan Steve Mnuchin menyatakan ia sedang mempertimbangkan kunjungan ke China guna membicarakan kesepakatan dagang. Ia juga menyatakan optimismenya bahwa kesepakatan dapat dicapai antar kedua belah pihak.
Keempat, hasil pertemuan Presiden AS Donald Trump dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Jika ada kejelasan mengenai sanksi terhadap Iran atau bahkan terciptanya kesepakatan dagang, Wall Street bisa mendapat suntikan energi.
Next Article Sektor Perbankan Nanjak Lagi, Wall Street Melesat Lagi
Melandainya imbal hasil obligasi AS telah membuka ruang bagi bursa saham Negeri Paman Sam untuk menguat, mengakhiri rentetan kekalahan yang sudah terjadi sepanjang 3 hari terakhir.
Pada perdagangan hari ini, imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun turun tipis 0,53bps menjadi 2,9677%. Investor mulai melepas kepemilikan pada instrumen beresiko seperti saham dan beralih memegang dolar AS sembari menunggu saat yang tepat untuk memburu obligasi AS, seperti yang kita lihat dalam beberapa hari terakhir.
Selain pergerakan imbal hasil obligasi, ada beberapa hal penting yang akan menjadi fokus perhatian investor pada hari ini.
Pertama, rilis data penjualan rumah baru periode Maret dan indeks keyakinan konsumen periode April pada pukul 21:00 WIB nanti. Jika ada kejutan dari data-data tersebut, investor akan kembali melepas saham dan obligasi AS. Pasalnya, positifnya data tersebut akan menimbulkan ekspektasi atas kenaikan suku bunga acuan oleh the Federal Reserve yang lebih agresif dari perkiraan awal.
Kedua, rilis laporan keuangan dari perusahaan-perusahaan yang melantai di Wall Street. Ketiga, segala perkembangan terkait kebijakan dagang AS. Baru-baru ini, Menteri Keuangan Steve Mnuchin menyatakan ia sedang mempertimbangkan kunjungan ke China guna membicarakan kesepakatan dagang. Ia juga menyatakan optimismenya bahwa kesepakatan dapat dicapai antar kedua belah pihak.
Keempat, hasil pertemuan Presiden AS Donald Trump dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Jika ada kejelasan mengenai sanksi terhadap Iran atau bahkan terciptanya kesepakatan dagang, Wall Street bisa mendapat suntikan energi.
Next Article Sektor Perbankan Nanjak Lagi, Wall Street Melesat Lagi
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular