Begini Jawaban BI Soal Dolar yang Nyaris ke Rp 14.000/US$

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
23 April 2018 16:25
Bank Indonesia (BI) masih memandang pelemahan rupiah terhadap dolar AS semata-mata karena kondisi ekonomi global.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Luthfi Rahman
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) masih memandang pelemahan rupiah terhadap dolar AS semata-mata karena kondisi ekonomi global. Terutama, antisipasi kenaikan suku bunga acuan AS (Fed Fund Rate) dalam waktu dekat.

"Lebih banyak fakfor eksternal nilai tukar dolar menguat. [...] Pelaku pasar global antisipasi FFR yang naik salam waktu dekat," kata Direktur Departemen Pengelolaan Moneter BI, Rahmatullah di Gedung BI, Senin (23/4/2018).

Rahmatullah mengatakan, nilai tukar rupiah memang bergerak sangat fluktuatif dan mengikuti perkembangan global. Sentimen negatif maupun positf pasti berpengaruh terhadap nilai tukar.

"Bisa saja ke depan ada statement dovish dari FOMC member. Tapi bisa saja klo isu perang dahang hangat lagi maka akan ancam pertumbuhan negara-negara," tutur Rahmatullah.

Sementara, Direktur Departemen Komunikasi BI, Agusman mengatakan BI sudah melakukan intervensi untuk menjaga nilai tukar sesuai fundamentalnya.

"Kita paham ada kejadian ini, dan bersama-sama jaga rupiah kita untuk ada di pasar dan mudah-mudahanan kita bisa atasi," tuturnya.


(dru) Next Article Gubernur BI Akhirnya Blak-blakan! Rupiah Anjlok Karena Berita Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular