
Dukung Program Pemerintah, BJB Rela Laba Hanya Naik Tipis
Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
20 April 2018 19:59

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB) meraih laba bersih Rp 454 miliar pada kuartal I-2018, naik tipis 1,8% dibandingkan setahun yang lalu yang tercatat Rp 446 miliar.
Pencapaian laba bersih tersebut dipengaruhi oleh pendapatan bunga bersih yang tumbuh 3,6% menjadi Rp 1,4 triliun. Adapun pendapatan berbasis komisi (fee based income) tumbuh 54,3% dari setahun lalu.
Direktur Utama BJB Ahmad Irfan mengakui laba yang tumbuh tipis disebabkan karena mendukung program pemerintah terutama dalam kredit kepada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). "Kami telah menurunkan suku bunga sesuai program pemerintah, yakni bunga kredit UMKM sekarang 5,9%," ujarnya, Jumat (20/4/2018).
Irfan menambahkan pencapaian laba bersih tersebut masih di bawah target yang diharapkan tumbuh 6-6,5% pada akhir tahun ini. Salah satu strategi untuk mencapai target pertumbuhan laba tersebut adalah menjaga margin bunga bersih (net interest margin/NIM) pada level 6%.
Bank yang dikendalikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat iniĀ memiliki outstanding kredit yang menembus Rp 71 triliun, naik 13,2% dari setahun lalu. Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) yang dikelola oleh BJB mencapai Rp87 triliun, tumbuh 11,3% dari setahun lalu.
BJB mencatat rasio kredit bermasalah (net perfoming loan/NPL) gross sebesar 1,6%. Sementara itu rasio intermediasi (loan to deposit/LDR) perseroan tercatat 81,6% dan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) terjaga di level 17,3%.
Terbitkan Obligasi
Irfan menambahkan BJB akan menerbitkan obligasi sebesar Rp 2 triliun pada Juni 2018 mendatang. Obligasi ini merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) I dengan total Rp 4,5 triliun. Pada tahun lalu perseroan telah menerbitkan PUB I tahap pertama senilai Rp 2,5 triliun.
"Hasil dari penerbitan obligasi ini akan digunakan untuk ekspansi kredit," jelas Irfan.
Irfan menambahkan obligasi yang diterbitkan terdiri atas 3 seri dengan tenor 3 tahun, 5 tahun dan 7 tahun.
Ada empat sekuritas yang akan bertindak sebagai joint lead underwriter (JLU) yakni BCA Sekuritas, Sucor Sekuritas, CIMB Sekuritas Indonesia dan RHB Sekuritas Indonesia.
(roy/roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
Pencapaian laba bersih tersebut dipengaruhi oleh pendapatan bunga bersih yang tumbuh 3,6% menjadi Rp 1,4 triliun. Adapun pendapatan berbasis komisi (fee based income) tumbuh 54,3% dari setahun lalu.
Bank yang dikendalikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat iniĀ memiliki outstanding kredit yang menembus Rp 71 triliun, naik 13,2% dari setahun lalu. Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) yang dikelola oleh BJB mencapai Rp87 triliun, tumbuh 11,3% dari setahun lalu.
BJB mencatat rasio kredit bermasalah (net perfoming loan/NPL) gross sebesar 1,6%. Sementara itu rasio intermediasi (loan to deposit/LDR) perseroan tercatat 81,6% dan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) terjaga di level 17,3%.
Terbitkan Obligasi
Irfan menambahkan BJB akan menerbitkan obligasi sebesar Rp 2 triliun pada Juni 2018 mendatang. Obligasi ini merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) I dengan total Rp 4,5 triliun. Pada tahun lalu perseroan telah menerbitkan PUB I tahap pertama senilai Rp 2,5 triliun.
"Hasil dari penerbitan obligasi ini akan digunakan untuk ekspansi kredit," jelas Irfan.
Irfan menambahkan obligasi yang diterbitkan terdiri atas 3 seri dengan tenor 3 tahun, 5 tahun dan 7 tahun.
Ada empat sekuritas yang akan bertindak sebagai joint lead underwriter (JLU) yakni BCA Sekuritas, Sucor Sekuritas, CIMB Sekuritas Indonesia dan RHB Sekuritas Indonesia.
(roy/roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular