Suku Bunga Acuan Ditahan, Investor Lepas Obligasi Indonesia

Houtmand P Saragih & Anthony Kevin, CNBC Indonesia
20 April 2018 16:46
Senada dengan bursa saham, bursa obligasi dalam negeri juga diperdagangkan melemah pada pagi hari ini
Foto: Freepik
Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja pasar obligasi dalam negeri melemah pada perdagangan hari ini. Indonesia Composite Bond Index (ICBI) turun hingga 0,31% ke level 244,3216.

Imbal hasil obligasi pemerintah Indonesia tenor 10 tahun melonjak sebesar 6,8bps ke level 6,752%. Sebagai catatan, pergerakan imbal hasil obligasi berbanding terbalik dengan harganya.

Obligasi pemerintah Indonesia banyak di lepas investor dipicu kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS. Pada perdagangan kemarin (19/4/2018), imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun naik sebesar 4,7 bps ke level 2,914%, dimana ini merupakan titik tertinggi sejak 22 Februari silam. Kemudian pada perdagangan hari ini, imbal hasilnya kembali naik ke menjadi 2,9155%.

Kenaikan imbal hasil obligasi AS merupakan hasil dari kembali munculnya ketakutan atas kenaikan suku bunga acuan oleh the Federal Reserve yang lebih agresif dari perkiraan. Mengutip Thomson Reuters, sebanyak 77% dari perusahaan anggota indeks S&P 500 yang telah mengumumkan kinerja keuangan sampai dengan Kamis pagi waktu setempat (19/4/2018) mencatatkan laba bersih yang lebih tinggi dari ekspektasi.

Lantas, kinerja yang positif dari para emiten ditakutkan akan mendorong inflasi terakselerasi lebih kencang dan memaksa the Federal Reserve selaku bank sentral AS untuk menaikkan suku bunga acuan lebih dari 3 kali pada tahun ini.

Sebagai catatan, imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun terbilang jarang menyentuh kisaran 2,9%. Sebelum terjadi pada tahun ini, kali terakhir hal tersebut terjadi adalah pada awal 2014. Tingginya imbal hasil saat ini telah mendorong investor untuk melepas kepemilikannya atas instrumen investasi di Indonesia sembari menunggu saat yang tepat untuk memburu obligasi terbitan Negeri Paman Sam.

Terlebih, Bank Indonesia tetap bersikeras menahan suku bunga acuan di angka 4,25%, di saat negara-negara tetangga seperti Malaysia, China, dan Singapura sudah mengikuti langkah the Fed dengan mengetatkan kebijakan moneternya.
Next Article Penurunan Suku Bunga Kian Dekat, Rupiah Bisa Makin Kuat?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular