Penjelasan Pemilik RS Mayapada Soal Penyebab Rugi 2017

Ratelia Nabila, CNBC Indonesia
19 April 2018 14:49
Penyebab peningkatan nilai kerugian pada 2017 adalah aktivitas pengembangan sejumlah proyek yang dilakkukan oleh Mayapada Hospital.
Foto: Dok RS Mayapada Tangerang via Detikcom
Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen PT Sejahteraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ), pemilik Rumah Sakit Mayapada, akhirnya angkat bicara mengenai penyebab kerugian yang dirilis pada laporan keuangan Rabu (18/04/2018).

Dalam keterangan resmi yang disampaikan mananjemen kepada CNBC Indonesia, dijelaskan penyebab peningkatan nilai kerugian pada 2017 adalah aktivitas pengembangan sejumlah proyek yang dilakkukan oleh Mayapada Hospital.

"Kami perlu meningkatkan kemampuan team corporate sehingga mengakibatkan kenaikan biaya adminstrasi termasuk juga beberapa biaya yang timbul dari project sedang berjalan yang mana dibebankan ke Profit and Loss 2017," tulis Manajemen dalam keterangan tertulisnya yang disampaikan, Kamis (19/04/2018).

Dalam penjelasan tersebut ditulis pula, dalam laporan keuangan SRAJ sebenarnya kedua RS Mayapada saat ini telah menunjukkan adanya peningkatan income yang cukup baik, ini ditunjukkan dari meningkatnya performance operasional pada kedua rumah sakit tersebut.

Berdasarkan laporan keuangan SRAJ yang disampaikan kemarin, perseroan membukukan rugi bersih pada 2017 senilai Rp 101,28 miliar. Angka tersebut, terbilang cukup besar dibandingkan rugi bersih tahun 2016 senilai Rp 97,50 miliar.

Salah satu faktor yang membuat perseroan merugi pada 2017 adalah kenaikan beban pokok pendapatan sebesar 11,20% menjadi Rp 519,80 miliar. Pada 2016 beban pokok tercatat sebesar sebesar Rp 467,46 miliar.


Padahal sepanjang 2017 pendapatan usaha SRAJ meningkat 9,63% dari sebelumnya Rp 576,18 miliar di sepanjang 2016 menjadi Rp 631,06 miliar pada 2017. Pendapatan tertinggi usaha didorong oleh kenaikan pendapatan usaha obat-obatan sebesar 11,18% menjadi Rp 215,95 miliar pada 2017 dibandingkan dengan 2016 sebesar Rp 194,23 miliar.

Sedangkan pendapatan usaha dari rawat inap naik 9,17% dari sebelumnya Rp 184,74 miliar di sepanjang 2016 menjadi Rp 201,68 miliar pada 2017.


(hps) Next Article Catat Laba Rp 208 M, Intip Kinerja Bank Mayapada di Q3-2020

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular