
Kondisi Geopolitik Kondusif, Bursa Saham Asia Dibuka Hijau
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
19 April 2018 08:51

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia memulai perdagangan hari ini (19/4/2018) dengan positif. Indeks Nikkei dibuka naik 0,33% ke level 22.231,86, indeks Kospi dibuka naik 0,13% ke level 2.483,26, indeks Strait Times dibuka naik 0,43% ke level 3.573,06, indeks Shanghai dibuka naik 0,09% ke level 3.094,27, dan indeks Hang Seng dibuka naik 0,82% ke level 30.532,95.
Sentimen positif bagi bursa saham Asia datang dari menghijaunya Wall Street pada perdagangan kemarin (18/4/2018): indeks S&P 500 naik 0,08% dan indeks Nasdaq naik 0,19%.
Penguatan Wall Street masih dimotori oleh positifnya kinerja keuangan emiten-emiten yang melantai disana. Menurut data Thomson Reuters, sebanyak 79% dari 500 perusahaan yang menjadi konstituen indeks S&P pada tahun lalu membukukan kinerja positif dengan catatan laba bersih melampaui ekspektasi. Sementara itu, 83% lainnya mampu mencatat penjualan di atas ekspektasi pasar.
Kondisi geopolitik yang kondusif juga memberikan dorongan bagi pelaku pasar untuk berbelanja di pasar saham, pasca AS diketahui telah menjalin komunikasi secara intens dengan Korea Utara guna mengatur pertemuannya dengan Kim Jong Un yang dijadwalkan pada akhir Mei atau pada bulan Juni. Pernyataan ini dilontarkan Trump pada saat sesi foto dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe yang sedang melakukan kunjungan ke AS.
Bahkan melalui postingannya di Twitter sore kemarin pada waktu Indonesia, Trump mengungkapkan bahwa Mike Pompeo yang merupakan Secretary of State telah bertemu secara langsung dengan Kim Jong Un pada minggu lalu.
"Mike Pompeo bertemu dengan Kim Jong Un di Korea Utara pada minggu lalu. Pertemuan berlangsung sangat lancar dan hubungan yang baik telah terbentuk. Rincian mengenai pertemuan sedang dikerjakan sekarang. Denuklirisasi akan menjadi hal yang baik untuk dunia, juga untuk Korea Utara!", papar Trump dalam akun @realDonaldTrump.
Dari sisi perdagangan, kunjungan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe ke AS nampak membuahkan hasil. Dalam konferensi pers bersama pasca pertemuan kemarin, Trump mengungkapkan bahwa kedua negara akan bekerja sama dalam hal perdagangan. Abe mengatakan bahwa nantinya akan ada diskusi mengenai kebijakan perdagangan yang bebas, adil, dan saling menguntungkan.
Pelaku pasar kini berharap kebijakan bea masuk baja dan aluminium yang harus dipikul Jepang pada akhirnya akan dicabut. Jika hal ini benar terjadi nantinya, tentu bea masuk bagi negara-negara lain juga berpotensi untuk dicabut.
Pada hari ini, pelaku pasar akan memonitor beberapa data penting seperti tingkat pengangguran Hong Kong periode Maret dan tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia.
(ank/roy) Next Article Kabar Baik China vs Buruk Dari Amerika, Bursa Asia Bervariasi
Sentimen positif bagi bursa saham Asia datang dari menghijaunya Wall Street pada perdagangan kemarin (18/4/2018): indeks S&P 500 naik 0,08% dan indeks Nasdaq naik 0,19%.
Bahkan melalui postingannya di Twitter sore kemarin pada waktu Indonesia, Trump mengungkapkan bahwa Mike Pompeo yang merupakan Secretary of State telah bertemu secara langsung dengan Kim Jong Un pada minggu lalu.
"Mike Pompeo bertemu dengan Kim Jong Un di Korea Utara pada minggu lalu. Pertemuan berlangsung sangat lancar dan hubungan yang baik telah terbentuk. Rincian mengenai pertemuan sedang dikerjakan sekarang. Denuklirisasi akan menjadi hal yang baik untuk dunia, juga untuk Korea Utara!", papar Trump dalam akun @realDonaldTrump.
Dari sisi perdagangan, kunjungan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe ke AS nampak membuahkan hasil. Dalam konferensi pers bersama pasca pertemuan kemarin, Trump mengungkapkan bahwa kedua negara akan bekerja sama dalam hal perdagangan. Abe mengatakan bahwa nantinya akan ada diskusi mengenai kebijakan perdagangan yang bebas, adil, dan saling menguntungkan.
Pelaku pasar kini berharap kebijakan bea masuk baja dan aluminium yang harus dipikul Jepang pada akhirnya akan dicabut. Jika hal ini benar terjadi nantinya, tentu bea masuk bagi negara-negara lain juga berpotensi untuk dicabut.
Pada hari ini, pelaku pasar akan memonitor beberapa data penting seperti tingkat pengangguran Hong Kong periode Maret dan tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia.
(ank/roy) Next Article Kabar Baik China vs Buruk Dari Amerika, Bursa Asia Bervariasi
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular