
Produksi Vale di Kuartal I-2018 Turun Tipis
Monica Wareza, CNBC Indonesia
16 April 2018 19:44

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Vale Indonesia Tbk (INCO) telah memproduksi sebanyak 17.141 metrik ton nikel sepanjang kaurtal I-2018. Jumlah produksi tersebut turun 0,48% dibanding kuartal I-2017 sebesar 17.224 metrik ton.
CEO dan Presiden Direktur Vale Indonesia Nico Kanter mengatakan rendahnya produksi kuartal pertama ini karena perusahaan tengah melakukan beberapa perbaikan. "Rendahnya produksi di kuartal I selaras dengan kuartal pertama tahun lalu kerena kami melakukan kegiatan perbaikan yang sama," kata Nico dalam siaran persnya, Senin (16/4/2018).
Meski demikian, perusahaan tetap optimistis dengan target produksi di tahun ini yang sebesar 77,5 ribu metrik ton-77,8 ribu metrik ton. Meningkat dari produksi perusahaan tahun lalu yang sebesar 76,80 metrik ton dan penjualan di tahun lalu yang sebanyak 77,64 ribu metrik ton.
Perusahaan menargetkan jumlah pendapatan akan dapat meningkat seiring dengan meningkatnya harga nikel dunia. Namun tidak disebutkan besaran target pertumbuhan tahun ini.
Vale Indonesia menilai permintaan nikel tahun ini cukup tinggi, ditopang oleh meningkatnya permintaan dari industri stainless steel dan China sehingga memengaruhi jumlah ketersediaan nikel yang ada saat ini.
(hps) Next Article Inalum Gabung, Ini Agenda Besar Bisnis Vale di 2021
CEO dan Presiden Direktur Vale Indonesia Nico Kanter mengatakan rendahnya produksi kuartal pertama ini karena perusahaan tengah melakukan beberapa perbaikan. "Rendahnya produksi di kuartal I selaras dengan kuartal pertama tahun lalu kerena kami melakukan kegiatan perbaikan yang sama," kata Nico dalam siaran persnya, Senin (16/4/2018).
Meski demikian, perusahaan tetap optimistis dengan target produksi di tahun ini yang sebesar 77,5 ribu metrik ton-77,8 ribu metrik ton. Meningkat dari produksi perusahaan tahun lalu yang sebesar 76,80 metrik ton dan penjualan di tahun lalu yang sebanyak 77,64 ribu metrik ton.
Vale Indonesia menilai permintaan nikel tahun ini cukup tinggi, ditopang oleh meningkatnya permintaan dari industri stainless steel dan China sehingga memengaruhi jumlah ketersediaan nikel yang ada saat ini.
(hps) Next Article Inalum Gabung, Ini Agenda Besar Bisnis Vale di 2021
Most Popular