LINK Targetkan Pendapatan dan Laba Tumbuh 14% di 2018

Tito Bosnia, CNBC Indonesia
12 April 2018 14:51
Pada 2018 Link menargetkan memiliki 2,18 juta homes passed yang tersebar di basis penyebaran usahanya.
Foto: Gita Rossiana
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Link Net Tbk (LINK) menargetkan laba bersih dan pendapatan pada 2018 tumbuh 14% . Tahun lalu, pendapatan senilai Rp 3,39 triliun dan laba bersih Rp 1 triliun.

Untuk mendorong pertumbuhan bisnisnya, LINK mengeluarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp 1 triliun hingga Rp 1,2 triliun selama 2018. Belanja modal tersebut hampir seluruhnya digunakan untuk pembangunan jaringan rumah yang terkoneksi (homes passed) sebanyak 180.000 rumah.

Dengan demikian, ditargetkan pada akhir 2018 LINK sudah memiliki 2,18 juta homes passed yang tersebar di basis penyebaran usahanya. Selain pembangunan homes passed, nilai capex tersebut juga akan digunakan untuk melakukan perbaikan layanan pelanggan di seluruh wilayah yang terkoneksi.

"Strategi tetap fokus ke customer excellent dan juga service excellent. Selain itu homes passed juga kan ditambah jadi 2,18 juta agar dapat menambah penetrasi dari demografi pelanggan baru di tahun ini", ujar Timotius Max Sulaiman, Director Chief Financial Officer LINK, di Hotel Aryaduta, Kamis (12/4/2018).

Dengan penambahan homes passed tersebut, diperkirakan dapat menambah 65 ribu hingga 70 ribu pelanggan baru, selain itu penetrasi pengguna layanan produk usahanya yang berasal dari korporasi menjadi bertambah.

Berdasarkan data 2017, pengguna residensial produk LINK mencapai 86% sedangkan sisanya sebesar 14% berasal dari korporasi.

"Kami berusaha meningkatkan penetrasi untuk pengguna internet ke korporasi ya, kalau bisa memang tumbuh signifikan dan bisa menyamai presentase pengguna residensial. Namun yang residensial tetap akan menjadi backbone kami", tambah Timoti.

Selain itu, pada tahun ini LINK juga menargetkan untuk menambah penetrasi bisnsinya dengan membuka jaringan ke satu kota besar baru di Pulau Jawa. Saat ini, LINK masih menjangkau 7 kota besar saja, yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, Malang, Medan, Batam dan Denpasar.

Penambahan setidaknya satu kota besar baru tersebut, didukung dengan ekspansi bisnis LINK dengan membeli kabel jaringan fiber optic (FO) milik Java Intercity Fiber Backbone pada khir Desember 2017 silam.

"Peningkatan kondisi network kami kan butuh improvement ya paling tidak tambah satu kota besar baru di Pulau Jawa. Seiring akuisisi java backbone, kami akan terus memperluas jaringan ke berbagai kota di Pulau Jawa", ujar Timoti.
(roy/roy) Next Article Beban Naik, Laba Multipolar Turun 23,9% Jadi Rp 112,36 Miliar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular