
Ancaman Trump ke Rusia Merahkan Wall Street
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
12 April 2018 06:18

Jakarta, CNBC Indonesia - Penguatan saham-saham Amerika Serikat (AS) tak bertahan lama. Indeks-indeks acuan Wall Street kembali memerah pada penutupan perdagangan hari Rabu (11/4/2018) menyusul komentar Presiden AS Donald Trump di Twitter yang memprovokasi Rusia agar bersiap untuk kemungkinan serangan rudal ke Suriah.
Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 218,55 poin atau 0,9% menjadi 24.189,45 dengan saham Boeing yang anjlok 2,2%, dilansir dari CNBC International. S&P 500 turun 0,6% ke 2.642,19 dengan sektor telekomunikasi dan keuangan terkoreksi masing-masing lebih dari 1% sementara Nasdaq Composite melemah 0,4% menjadi 7.069,03.
Trump sebelumnya berkicau di Twitter bahwa "Rusia berjanji untuk menembak jatuh semua rudal yang ditembakkan ke Suriah. Bersiaplah Rusia karena mereka [rudal] akan datang dengan baik dan baru dan 'cerdas'! Anda tidak seharusnya berteman dengan Binatang yang Membunuh Menggunakan Gas yang membunuh orang-orangnya dan menikmatinya!"
Saham-saham perbankan, seperti Citigroup, Morgan Stanley, dan Goldman Sachs, memimpin pelemahan Wall Street.
Aset-aset aman (safe haven), seperti emas dan obligasi negara AS (US Treasury/ UST), menguat menyusul kabar tersebut. Harga minyak mentah juga melonjak.
"Ini bukanlah tidak diperkirakan. Trump sebelumnya telah memberi sinyal akan merespons. Saya kira pasar tidak memperkirakan nada responsnya akan seperti ini," kata Quincy Krosby, chief market strategist di Prudential Financial.
Ancaman Trump muncul setelah duta besar Rusia untuk Lebanon mengatakan kepada wartawan setempat Rusia akan menembak jatuh rudal-rudal AS yang menyasar Suriah. Pernyataan tersebut muncul setelah dugaan serangan senjata kimia oleh Presiden Suriah Bashar Assad yang membunuh puluhan orang di daerah pemberontak akhir pekan lalu.
Pelemahan Wall Street hari Rabu terjadi setelah indeks-indeks acuannya mencetak penguatan pada perdagangan hari Selasa setelah Presiden China Xi Jinping meredakan ketegangan perang dagang dengan AS. Ia berjanji akan lebih membuka perekonomiannya dan mengatakan akan mengambil beberapa langkah, seperti penurunan tarif impor beberapa produk, termasuk mobil.
(prm) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 218,55 poin atau 0,9% menjadi 24.189,45 dengan saham Boeing yang anjlok 2,2%, dilansir dari CNBC International. S&P 500 turun 0,6% ke 2.642,19 dengan sektor telekomunikasi dan keuangan terkoreksi masing-masing lebih dari 1% sementara Nasdaq Composite melemah 0,4% menjadi 7.069,03.
Trump sebelumnya berkicau di Twitter bahwa "Rusia berjanji untuk menembak jatuh semua rudal yang ditembakkan ke Suriah. Bersiaplah Rusia karena mereka [rudal] akan datang dengan baik dan baru dan 'cerdas'! Anda tidak seharusnya berteman dengan Binatang yang Membunuh Menggunakan Gas yang membunuh orang-orangnya dan menikmatinya!"
Aset-aset aman (safe haven), seperti emas dan obligasi negara AS (US Treasury/ UST), menguat menyusul kabar tersebut. Harga minyak mentah juga melonjak.
"Ini bukanlah tidak diperkirakan. Trump sebelumnya telah memberi sinyal akan merespons. Saya kira pasar tidak memperkirakan nada responsnya akan seperti ini," kata Quincy Krosby, chief market strategist di Prudential Financial.
Ancaman Trump muncul setelah duta besar Rusia untuk Lebanon mengatakan kepada wartawan setempat Rusia akan menembak jatuh rudal-rudal AS yang menyasar Suriah. Pernyataan tersebut muncul setelah dugaan serangan senjata kimia oleh Presiden Suriah Bashar Assad yang membunuh puluhan orang di daerah pemberontak akhir pekan lalu.
Pelemahan Wall Street hari Rabu terjadi setelah indeks-indeks acuannya mencetak penguatan pada perdagangan hari Selasa setelah Presiden China Xi Jinping meredakan ketegangan perang dagang dengan AS. Ia berjanji akan lebih membuka perekonomiannya dan mengatakan akan mengambil beberapa langkah, seperti penurunan tarif impor beberapa produk, termasuk mobil.
(prm) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular