BI Bicara PDB Kuartal I-2018 Tumbuh 5,11% & Pelemahan Rupiah

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
11 April 2018 18:27
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengungkapkan tekanan terhadap nilai tukar rupiah bakal besar
Foto: CNBC Indonesia/Arys
  • Tekanan terhadap rupiah akan lebih besar pada kuartal II-2018
  • Ekonomi Indonesia triwulan I-2018 tumbuh 5,11%
  • CAD masih berada di 2% PDB di triwulan I-2018

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengungkapkan tekanan terhadap nilai tukar rupiah bakal besar memasuki kuartal II-2018. Pasalnya ada pembayaran kewajiban pemerintah dan naiknya suku bunga acuan bank sentral AS (The Fed).

"Kita lihat bukan hanya aspek global, di aspek nasional kita perlu perhatikan. Biasanya di kuartal pertama, itu tekanan di current account (transaksi berjalan) ada. Di kuartal II akan ada tekanan lagi," kata Agus saat ditemui di Gedung DPR, Rabu (11/4/2018).

"Kuartal II akan ada bayar kewajiban ke luar negeri. Kita dengar juga AS akan naikkan bunga acuan tiga kali dan ini diperkirakan Juni-Desember 2018," imbuhnya.

BI, sambung Agus akan berkoordinasi dengan pemerintah untuk memberikan keyakinan kepada seluruh masyarakat agar paham siklus yang biasa terjadi di ekonomi Indonesia.

Current Account Deficit (Defisit Transaksi Berjalan)

Sementara itu, Agus mengatakan defisit transaksi berjalan pada kuartal I-2018 ini masih akan terkendali. BI memproyeksi pada kuartal I-2018 CAD akan berada di 2% terhadap PDB.

"Kita lihat di kuartal pertama tahun 2018 tejadi peningkatan (CAD). Ini konsisten. Di kuartal pertama, itu CAD ada di kisaran 2% dari PDB," tuturnya.

Sementara pada kuartal I-2018 BI memproyeksikan ekonomi Indonesia akan tumbuh hingga 5,11%. Sehingga masih konsisten dengan target 2018 yakni 5,1-5,5%.

"Kami perkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh hingga 5,11% di kuartal I-2018," kata Agus.


(dru/dru) Next Article Bos BI: Rupiah Ada Kecenderungan Menguat!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular