
Harga Membaik, Produksi dan Penjualan Antam Naik di atas 100%
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
11 April 2018 16:06

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mencatatkan pertumbuhan volume produksi dan penjualan komoditas utamanya pada kuartal I-2018 dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun lalu.
Pertumbuhan tersebut diantaranya, volume produksi feronikel yang naik 107% menjadi 6.088 ton nikel dalam feronikel (TNi) dibandingkan kuartal tahun lalu sebesar 2.934 TNi. Lalu volume penjualan feronikal pada kuartal I yang tumbuh 109% dari sebelumnya 2.562 Tni pada kuartal I 2017 menjadi 5.363 TNi pada kuartal I tahun ini.
Selain itu volume penjualan emas tumbuh 226% pada kuartal I-2018 menjadi 6.945 kg dibandingkan dengan kuartal tahun lalu sebesar 2.127 kg. Kenaikan volume penjualan emas perseroan tersebut didukung dengan pengembangan pasar emas baik di domestik maupun ekspor, serta inovasi produk logam mulia ANTM.
"Pertumbuhan kinerja operasi dan penjualan ANTM pada kuartal I 2018 sejalan dengan upaya kami untuk memperkuat struktur keuangan perusahaan dan memberikan imbal hasil yang positif kepada pemegang saham melalui peningkatan performa produksi dan penjualan komoditas utama ANTM dengan menjaga biaya tunai produksi tetap rendah. Upaya tersebut menjadi dasar untuk menjamin profitabilitas yang ebrsifat jangka panjang", ujar Arie Prabowo Ariotedjo, Direktur Utama ANTM dalam keterangan persnya, Rabu (11/4/2018).
Selain pertumbuhan volume produksi dan penjualan feronikal serta emas, ANTM juga mencatatkan kenaikan produksi dan penjualan bijih nikel serta bauksit pada kuartal I tahun ini.
Volume produksi bijih nikel naik 301% dibandingkan kuartal sebelumnya menjadi 2,11 juta wmt dibandingkan kuartal tahun lalu sebesar 525,46 wet metric ton (WMT). Sedangkan volume penjualan bijih nikel juga naik 2.171% dibandingkan tahun lalu menjadi 1,14 juta wmt.
Selain itu, volume produksi bauksit naik 116% pada kuartal I menjadi 200.300 ribu wmt dari tahun lalu sebesar 92.724 ribu wmt. Sedangkan volume penjualan bauksit ANTM tumbuh 37% menjadi 61.380 dibandingkan kuartal I tahun lalu sebanyak 44.937 wmt.
Kenaikan produksi dan penjualan bijih nikel dan bauksit ANTM pada kuartal I, didorong oleh rekomendasi perpanjangan persetujuan ekspor mineral logam yang didapatkan ANTM dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) periode 2018 hingga 2019 untuk penjualan ekspor bijih nikel kadar rendah sebesar 2,7 juta wmt, sehingga total rekomendasi ekspor bijih nikel kadar rendah sebesar 3,9 juta wmt dan rekomendasi ekspor bijih bauksit tercuci sebanyak 840 ribu wmt.
(roy/roy) Next Article 10 Saham Ini Diserok Asing Sepekan, Punya Gak Sahamnya?
Pertumbuhan tersebut diantaranya, volume produksi feronikel yang naik 107% menjadi 6.088 ton nikel dalam feronikel (TNi) dibandingkan kuartal tahun lalu sebesar 2.934 TNi. Lalu volume penjualan feronikal pada kuartal I yang tumbuh 109% dari sebelumnya 2.562 Tni pada kuartal I 2017 menjadi 5.363 TNi pada kuartal I tahun ini.
Selain itu volume penjualan emas tumbuh 226% pada kuartal I-2018 menjadi 6.945 kg dibandingkan dengan kuartal tahun lalu sebesar 2.127 kg. Kenaikan volume penjualan emas perseroan tersebut didukung dengan pengembangan pasar emas baik di domestik maupun ekspor, serta inovasi produk logam mulia ANTM.
Volume produksi bijih nikel naik 301% dibandingkan kuartal sebelumnya menjadi 2,11 juta wmt dibandingkan kuartal tahun lalu sebesar 525,46 wet metric ton (WMT). Sedangkan volume penjualan bijih nikel juga naik 2.171% dibandingkan tahun lalu menjadi 1,14 juta wmt.
Selain itu, volume produksi bauksit naik 116% pada kuartal I menjadi 200.300 ribu wmt dari tahun lalu sebesar 92.724 ribu wmt. Sedangkan volume penjualan bauksit ANTM tumbuh 37% menjadi 61.380 dibandingkan kuartal I tahun lalu sebanyak 44.937 wmt.
Kenaikan produksi dan penjualan bijih nikel dan bauksit ANTM pada kuartal I, didorong oleh rekomendasi perpanjangan persetujuan ekspor mineral logam yang didapatkan ANTM dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) periode 2018 hingga 2019 untuk penjualan ekspor bijih nikel kadar rendah sebesar 2,7 juta wmt, sehingga total rekomendasi ekspor bijih nikel kadar rendah sebesar 3,9 juta wmt dan rekomendasi ekspor bijih bauksit tercuci sebanyak 840 ribu wmt.
(roy/roy) Next Article 10 Saham Ini Diserok Asing Sepekan, Punya Gak Sahamnya?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular