
Sejalan Bursa Asia, Indeks Shanghai dan Hang Seng Dibuka Naik
Houtmand P Saragih & Anthony Kevin, CNBC Indonesia
11 April 2018 08:50

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Shanghai dibuka menguat 0,22% ke level 3.197,37 poin, sementara indeks Hang Seng menguat 0,11% ke level 30.761,23 poin.
Penguatan indeks Shanghai banyak disumbang oleh sektor industri yang naik 0,4%. Sentimen positif bagi bursa saham Negeri Panda datang dari rilis data inflasi yang lebih rendah dari perkiraan. Pada pagi hari ini pukul 08:30 WIB, data inflasi China periode Maret diumumkan di level 2,1% YoY, jauh lebih rendah dari konsensus yang sebesar 2,6% YoY.
Sementara itu, indeks harga produsen untuk periode yang sama diumumkan di angka 3,1% YoY, juga lebih rendah dibandingkan ekspektasi yang sebesar 3,2% YoY.
Dari Hong Kong, sebanyak 25 dari 50 saham penghuni indeks Hang Seng ditransaksikan menguat, 22 saham melemah, sementara 3 sisanya tak mencatatkan perubahan harga. Penguatan indeks Hang Seng paling banyak disumbang oleh saham Tencent yang menguat sebesar 0,91% ke level HK$ 421/saham. Tak ada rilis data ekonomi Hong Kong yang dijadwalkan untuk hari ini.
Meredanya tensi antara China dan AS nampak masih menjadi motor penguatan bursa saham regional.Sebelumnya, indeks Strait Times dibuka menguat 0,34% ke level 3.478,03 poin.
Dalam pidatonya di Boao Forum, Xi mengungkapkan rencananya untuk semakin membuka perekonomian China kepada dunia. Guna mewujudkan hal tersebut, China berencana untuk menurunkan bea impor bagi mobil dan produk-produk lainnya secara signifikan.
Lebih lanjut, China juga akan memberikan kepastian hukum terkait dengan kepemilikan kekayaan intelektual dari perusahaan asing yang berinvestasi di negaranya, serta memperbaiki iklim investasi bagi perusahaan asing.
Hal tersebut lantas diartikan sebagai sesuai yang positif bagi pelaku pasar. Pasalnya, tekat China untuk menurunkan bea impor lantas menghapus kekhawatiran pelaku pasar bahwa perang dagang akan terjadi antar dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia, yakni China dan AS.
Ketakutan pelaku pasar bahwa Xi akan mengeluarkan pernyataan yang keras terhadap AS seperti yang sudah dilakukan oleh anggota pemerintahannya nyatanya tak terbukti.
Bahkan, Presiden AS Donald Trump tak segan memuji pidato Xi tersebut. "Sangat berterima kasih kepada Presiden Xi atas kata-kata yang positif terkait tarif dan halangan-halangan (ekspor) mobil. Juga, pencerahannya atas kekayaan intelektual dan transfer teknologi. Kami akan membuat perkembangan yang baik bersama-sama!" tegas Trump dalam postingannya di media sosial Twitter.
Pada hari ini, investor akan memperhatikan segala perkembangan terkait dengan isu perang dagang tersebut. Selama tak ada perkembangan baru yang membuat situasi menjadi panas kembali, bursa saham regional berpeluang terus menguat.
Next Article Virus Corona Hantam Bursa China, Nyaris Turun 9%
Penguatan indeks Shanghai banyak disumbang oleh sektor industri yang naik 0,4%. Sentimen positif bagi bursa saham Negeri Panda datang dari rilis data inflasi yang lebih rendah dari perkiraan. Pada pagi hari ini pukul 08:30 WIB, data inflasi China periode Maret diumumkan di level 2,1% YoY, jauh lebih rendah dari konsensus yang sebesar 2,6% YoY.
Sementara itu, indeks harga produsen untuk periode yang sama diumumkan di angka 3,1% YoY, juga lebih rendah dibandingkan ekspektasi yang sebesar 3,2% YoY.
Meredanya tensi antara China dan AS nampak masih menjadi motor penguatan bursa saham regional.Sebelumnya, indeks Strait Times dibuka menguat 0,34% ke level 3.478,03 poin.
Dalam pidatonya di Boao Forum, Xi mengungkapkan rencananya untuk semakin membuka perekonomian China kepada dunia. Guna mewujudkan hal tersebut, China berencana untuk menurunkan bea impor bagi mobil dan produk-produk lainnya secara signifikan.
Lebih lanjut, China juga akan memberikan kepastian hukum terkait dengan kepemilikan kekayaan intelektual dari perusahaan asing yang berinvestasi di negaranya, serta memperbaiki iklim investasi bagi perusahaan asing.
Hal tersebut lantas diartikan sebagai sesuai yang positif bagi pelaku pasar. Pasalnya, tekat China untuk menurunkan bea impor lantas menghapus kekhawatiran pelaku pasar bahwa perang dagang akan terjadi antar dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia, yakni China dan AS.
Ketakutan pelaku pasar bahwa Xi akan mengeluarkan pernyataan yang keras terhadap AS seperti yang sudah dilakukan oleh anggota pemerintahannya nyatanya tak terbukti.
Bahkan, Presiden AS Donald Trump tak segan memuji pidato Xi tersebut. "Sangat berterima kasih kepada Presiden Xi atas kata-kata yang positif terkait tarif dan halangan-halangan (ekspor) mobil. Juga, pencerahannya atas kekayaan intelektual dan transfer teknologi. Kami akan membuat perkembangan yang baik bersama-sama!" tegas Trump dalam postingannya di media sosial Twitter.
Pada hari ini, investor akan memperhatikan segala perkembangan terkait dengan isu perang dagang tersebut. Selama tak ada perkembangan baru yang membuat situasi menjadi panas kembali, bursa saham regional berpeluang terus menguat.
Next Article Virus Corona Hantam Bursa China, Nyaris Turun 9%
Most Popular