
Sentimen Eksternal dan Internal Tekan IHSG Sesi I
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
29 March 2018 12:58

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan koreksi pada perdagangan sesi I hari ini (29/3/2018). Sampai dengan akhir perdagangan sesi 1, IHSG turun 0,51% ke level 6.109,65 poin. Sebanyak 5 sektor saham diperdagangkan di zona merah, dipimpin oleh sektor jasa keuangan yang anjlok hingga 1,34%.
Pelemahan IHSG terjadi ditengah-tengah bursa saham regional yang diperdagangkan variatif: indeks Nikkei naik 0,06%, indeks Shanghai naik 0,55%, indeks Hang Seng turun 0,04%, indeks Strait Times naik 0,88%, indeks Kospi naik 0,22%, indeks SET (Thailand) naik 0,29%, dan indeks KLCI (Malaysia) naik 0,01%.
Dari sisi eksternal, sentimen negatif bagi bursa saham dalam negeri datang dari koreksi 3 indeks saham utama AS pada perdagangan kemarin (28/3/2018): Dow Jones Industrial Average melemah 0,04%, S&P 500 melemah 0,29%, dan Nasdaq melemah 0,85%. Kejatuhan Wall Street salah satunya dipicu oleh ambisi Presiden AS Donald Trump yang ingin mengurangi dominasi amazon di bisnis penjualan barang-barang ritel. Saham Amazon ditutup anjlok hingga 4,38%.
Situs berita Axios melaporkan, Presiden Trump ingin agar seluruh pemain mendapatkan kesempatan yang sama dan tidak ada yang mendominasi. Trump disebut khawatir karena banyak pemain di sektor ritel yang terpaksa gulung tikar akibat Amazon yang terlalu kuat.
Kemudian, saham Tesla runtuh hingga 7,7%, menyusul penyelidikan pihak berwenang terkait sebuah kecelakaan fatal di California, serta diturunkannya peringkat perusahaan oleh Moody's (dari B2 menjadi B3). Penuruna peringkat ini dikarenakan terdapat penurunan yang signifikan dalam produksi mobil Model 3 dan ketatnya kondisi keuangan perusahaan.
Dari dalam negeri, pelaku pasar nampak gencar menjual saham-saham bank BUKU IV. Pelaku pasar nampak masih mencermati arah kebijakan Perry Warjiyo selaku Gubernur Bank Indonesia yang baru. Dalam pemaparannya di depan anggota DPR saat menjalani uji kepatutan dan kelayakan, Perry mengungkapkan komitmennya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi ke kisaran 6% dalam 5 tahun ke depan, sembari berjanji akan menemukan cara untuk memastikan suku bunga rendah bisa ditransmisikan di lapangan secara efektif.
Lebih lanjut, Perry mengungkapkan bahwa margin suku bunga perbankan saat ini masih terlalu tinggi. Pelaku pasar lantas khawatir bahwa akan ada kebijakan dari bank sentral guna memangkas margin perbankan. Masalahnya, jika bank tidak bisa melakukan efisiensi guna mengurangi tingkat biaya dana, maka profitabilitas dari bank dipastikan akan turun.
Kemudian, pelaku pasar juga khawatir sikap Perry yang pro growth akan membuat bank-bank 'dipaksa' untuk menggenjot pertumbuhan kredit. Padahal, situasi ekonomi pada saat ini masih penuh ketidakpastian. Hal ini lantas dapat menjadi senjata makan tuan jika rasio kredit bermasalah kembali meningkat seperti yang terjadi pada 2015 dan 2016.
Dari 5 saham dengan kontribusi terbesar bagi pelemahan IHSG, 3 diantaranya merupakan saham bank dalam kategori BUKU IV: PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) anjlok 3,21%, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) anjlok 1,82%, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) anjlok 2,02%.
Aksi jual saham-saham bank BUKU IV tak hanya dilakukan oleh investor domestik, melainkan juga investor asing: saham BMRI dilepas Rp 36,29 miliar, BBCA dilepas Rp 7,6 miliar, dan BBNI dilepas Rp 13,14 miliar.
(hps) Next Article Penampakan BEI Saat IHSG Drop 5% & Perdagangan Dihentikan
Pelemahan IHSG terjadi ditengah-tengah bursa saham regional yang diperdagangkan variatif: indeks Nikkei naik 0,06%, indeks Shanghai naik 0,55%, indeks Hang Seng turun 0,04%, indeks Strait Times naik 0,88%, indeks Kospi naik 0,22%, indeks SET (Thailand) naik 0,29%, dan indeks KLCI (Malaysia) naik 0,01%.
Dari sisi eksternal, sentimen negatif bagi bursa saham dalam negeri datang dari koreksi 3 indeks saham utama AS pada perdagangan kemarin (28/3/2018): Dow Jones Industrial Average melemah 0,04%, S&P 500 melemah 0,29%, dan Nasdaq melemah 0,85%. Kejatuhan Wall Street salah satunya dipicu oleh ambisi Presiden AS Donald Trump yang ingin mengurangi dominasi amazon di bisnis penjualan barang-barang ritel. Saham Amazon ditutup anjlok hingga 4,38%.
Kemudian, saham Tesla runtuh hingga 7,7%, menyusul penyelidikan pihak berwenang terkait sebuah kecelakaan fatal di California, serta diturunkannya peringkat perusahaan oleh Moody's (dari B2 menjadi B3). Penuruna peringkat ini dikarenakan terdapat penurunan yang signifikan dalam produksi mobil Model 3 dan ketatnya kondisi keuangan perusahaan.
Dari dalam negeri, pelaku pasar nampak gencar menjual saham-saham bank BUKU IV. Pelaku pasar nampak masih mencermati arah kebijakan Perry Warjiyo selaku Gubernur Bank Indonesia yang baru. Dalam pemaparannya di depan anggota DPR saat menjalani uji kepatutan dan kelayakan, Perry mengungkapkan komitmennya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi ke kisaran 6% dalam 5 tahun ke depan, sembari berjanji akan menemukan cara untuk memastikan suku bunga rendah bisa ditransmisikan di lapangan secara efektif.
Lebih lanjut, Perry mengungkapkan bahwa margin suku bunga perbankan saat ini masih terlalu tinggi. Pelaku pasar lantas khawatir bahwa akan ada kebijakan dari bank sentral guna memangkas margin perbankan. Masalahnya, jika bank tidak bisa melakukan efisiensi guna mengurangi tingkat biaya dana, maka profitabilitas dari bank dipastikan akan turun.
Kemudian, pelaku pasar juga khawatir sikap Perry yang pro growth akan membuat bank-bank 'dipaksa' untuk menggenjot pertumbuhan kredit. Padahal, situasi ekonomi pada saat ini masih penuh ketidakpastian. Hal ini lantas dapat menjadi senjata makan tuan jika rasio kredit bermasalah kembali meningkat seperti yang terjadi pada 2015 dan 2016.
Dari 5 saham dengan kontribusi terbesar bagi pelemahan IHSG, 3 diantaranya merupakan saham bank dalam kategori BUKU IV: PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) anjlok 3,21%, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) anjlok 1,82%, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) anjlok 2,02%.
Aksi jual saham-saham bank BUKU IV tak hanya dilakukan oleh investor domestik, melainkan juga investor asing: saham BMRI dilepas Rp 36,29 miliar, BBCA dilepas Rp 7,6 miliar, dan BBNI dilepas Rp 13,14 miliar.
(hps) Next Article Penampakan BEI Saat IHSG Drop 5% & Perdagangan Dihentikan
Most Popular