Ada Risiko yang Tak Tampak di Pasar Keuangan Global

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
29 March 2018 12:33
Kebocoran data lebih dari 50 juta pengguna Facebook yang dimanfaatkan guna memenangkan Donald Trump dalam pemilihan umum pada tahun 2016.
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC Indonesia - Ketakutan atas berbagai risiko di pasar keuangan belakangan ini ditunjukkan oleh pergerakan pasar saham. Kekhawatiran investor awalnya datang dari potensi perang dagang dan penyelidikan atas kebocoran data lebih dari 50 juta pengguna Facebook yang dimanfaatkan guna memenangkan Donald Trump dalam pemilihan umum pada tahun 2016.

Ron Insana, seorang analis dan komentator senior dari CNBC mengungkapkan bahwa tinggi risiko sudah mulai terlihat dari Pasar Uang Antar Bank (PUAB) yang tercermin dari tingkat LIBOR (London Inter-Bank Offered Rate) denominasi dolar AS.

LIBOR merupakan tingkat suku bunga yang digunakan oleh bank-bank besar dunia ketika meminjam uang satu sama lain dalam jangka pendek. Sebagai catatan, suku bunga LIBOR ini merupakan dasar dari berbagai penetapan tingkat suku bunga pinjaman.

LIBOR periode 12 bulan terus naik sepanjang tahun dan kini berada di kisaran 2,7% (pada awal tahun, nilainya hanya sekitar 2,1%). Namun, Insana mengungkapkan bahwa belum ada penjelasan yang memuaskan dibalik fenomena kenaikan tingkat suku bunga tersebut.

Satu hal yang perlu diingat, ketika fenomena seperti ini terjadi (tingkat suku bunga naik tanpa ada penjelasan yang memadai), biasanya itu merupakan sebuah indikasi dari risiko ekonomi atau pasar keuangan yang terus meningkat, namun tidak kasat mata.

Jika disandingkan dengan melandainya yield curve obligasi pemerintah AS dan melebarnya credit spread, kita mungkin sedang diperingatkan atas resiko yang saat ini sedang terjadi di pasar keuangan dunia.

"Penyebab dari tekanan (kenaikan LIBOR) belum diketahui. Namun pasar sedang khawatir akan sesuatu", ujar Insana seperti dikutip dari tulisannya di halaman resmi CNBC.

Walaupun LIBOR bisa memberikan sinyal bahwa ada resiko yang saat ini sedang mengintai ekonomi atau pasar keuangan dunia, pelaku pasar harus bekerja keras untuk menentukan apa sebenarnya resiko yang dimaksud.
(hps) Next Article Asing Beli Saham Rp 714 M, IHSG Tancap Gas hingga 0,8%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular