Perry Warjiyo : Ekonomi RI Bisa Melesat Sampai 6,2%
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
29 March 2018 07:19
Jakarta, CNBC Indonesia - Komisi XI DPR baru saja meloloskan Perry Warjiyo dalam uji kepatutan dan kelayakan Gubernur Bank Indonesia (BI). Perry bakal melenggang menjadi The Next BI-1 menggantikan Agus Martowardojo.
Perry optimistis bisa ekonomi Indonesia bisa tumbuh hingga 6,2% dalam beberapa tahun ke depan.
"Dalam lima tahun ke depan proyeksi BI antara 5,8-6,2% ekonomi akan tumbuh. Syaratnya, infrastruktur harus tetap jalan," kata Perry usai menjalankan uji kepatutan dan kelayakan di DPR kemarin seperti dikutip, Kamis (29/3/2018).
Dijelaskan Perry lebih jauh, pembangunan infrastruktur terutama pembangunan jalan seperti yang terjadi selama ini otomatis akan memangkas biaya distribusi logistik. Sehingga, sambung Perry, akan membawa efisiensi dan produktivitas.
"Ini akan dorong pertumbuhan dari sisi penawaran," katanya.
Oleh karena itu, Perry memandang peningkatan investasi harus didorong melalui berbagai cara karena tak selamanya uang dari APBN dialokasikan untuk infrastruktur. Diperlukan pendalaman pasar keuangan untuk menggenjot infrastruktur.
"Makanya dalam stategi pendalaman pasar keuangan, kita akan membedah masalah infrastrutkur untuk bisa fasilitasi. Ada beberapa regulasi lindung nilai, memperluas basis investor, itu yang kami sedang fokuskan dan terus-terusan bisa dilakukan," tegasnya.
Setidaknya ada tujuh strategi yang disampaikan Perry dalam uji kepatutan dan kelayakan. Di mana dua kebijakan diperuntukan untuk menjaga stabilitas, dan lima kebijakan lainnya untuk mendukung pertumbuhan.
"Ini adalah tujuh strategi yang akan kami lakukan dalam lima tahun ke depan untuk membawa BI pro growth dan stability," kata Perry.
Berikut 7 kebijakan strategis yang akan dilakukan Perry Warjiyo selama 5 tahun ke depan :
Memperkuat efektivitas kebijakan moneter untuk pengendalian inflasi dan stabilitas nilai tukar
"Penguatan koordinasi pengendalian inflasi pangan akan dilakukan melalui TPID dan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis, cluster pangan BI, ini bisa menjadi instrumen efektif untuik kendalikan harga pangan."
Kebijakan makroprudensial untuk mendorong pembiayaan perbankan
"Suku bunga kami sudah 4,25%, tapi kredit masih di atas 10%, masih 11,2%. Jadi ada margin 5%-6%. Ini terlalu tinggi untuk Indonesia dan kawasan. [...] Disinilah relaksasi kebijakan makroprudensial untuk mendorong perbankan ditengah kredit yang masih seret. Bisa diperluas pembiayaan pembelian obligasi korporasi dari para perusahaan."
Pendalaman pasar keuangan, khususnya pembiayaan infrastruktur
"Kami akan kaji beberapa pengaturan dari LTV, misalnya larangan inden, pengaturan pembayaran termin proyek, ini yang kami kemudian kami relaksasi sehingga penyediaan rumah bagi masyarakat bisa mendorong properti."
"Tidak semua pembangunan bisa dari fiskal dan BUMN karena ada batasnya. Kami bisa dorong pembiayaan infrastruktur melalui sektor swasta, dan koordinasi antar kementerian."
Pengembangan sistem pembayaran untuk ekonomi keuangan digital
"Peran BI disini mengembangkan sistem pembayaran yang mendukung ekonomi digital sehingga bisa mendorong inklusi keuangan khususnya UMKM dan ekonomi kerakyatan. [...] Kami dorong inovasi, start up kami dorong melalui uji coba regulatory sand box. Kita perlu membuat strategi, bahkan membentuk suatu komite nasional untuk ekonomi digital ini."
Pengembangan ekonomi dan keuangan syariah
"Saya sedih Indonesia sudah semakin tertinggal jauh dalam pengembangan industri keuangan syariah. Kalah dari Malaysia, Thailand, Australia, Korea. Ini kita tidak bisa jangan hanya jadi pasar, kita harus dorong halal economic finance."
Penguatan koordinasi dengan Pemerintah, OJK, dan DPR
"Keberhasilan BI ditentukan sekuat-kuatnya dari koordinasi. Ini harus optimal, daripada kerja sendiri-sendiri. Penguatan koordinasi akan terus diperkuat."
Penguatan organisasi dan sumber daya manusia
[Gambas:Video CNBC]
(dru/dru) Next Article Perry Warjiyo dan 5 Resep 'Jamu' Moneter dari Solo
Perry optimistis bisa ekonomi Indonesia bisa tumbuh hingga 6,2% dalam beberapa tahun ke depan.
"Dalam lima tahun ke depan proyeksi BI antara 5,8-6,2% ekonomi akan tumbuh. Syaratnya, infrastruktur harus tetap jalan," kata Perry usai menjalankan uji kepatutan dan kelayakan di DPR kemarin seperti dikutip, Kamis (29/3/2018).
"Ini akan dorong pertumbuhan dari sisi penawaran," katanya.
Oleh karena itu, Perry memandang peningkatan investasi harus didorong melalui berbagai cara karena tak selamanya uang dari APBN dialokasikan untuk infrastruktur. Diperlukan pendalaman pasar keuangan untuk menggenjot infrastruktur.
"Makanya dalam stategi pendalaman pasar keuangan, kita akan membedah masalah infrastrutkur untuk bisa fasilitasi. Ada beberapa regulasi lindung nilai, memperluas basis investor, itu yang kami sedang fokuskan dan terus-terusan bisa dilakukan," tegasnya.
Setidaknya ada tujuh strategi yang disampaikan Perry dalam uji kepatutan dan kelayakan. Di mana dua kebijakan diperuntukan untuk menjaga stabilitas, dan lima kebijakan lainnya untuk mendukung pertumbuhan.
"Ini adalah tujuh strategi yang akan kami lakukan dalam lima tahun ke depan untuk membawa BI pro growth dan stability," kata Perry.
Berikut 7 kebijakan strategis yang akan dilakukan Perry Warjiyo selama 5 tahun ke depan :
Memperkuat efektivitas kebijakan moneter untuk pengendalian inflasi dan stabilitas nilai tukar
"Penguatan koordinasi pengendalian inflasi pangan akan dilakukan melalui TPID dan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis, cluster pangan BI, ini bisa menjadi instrumen efektif untuik kendalikan harga pangan."
Kebijakan makroprudensial untuk mendorong pembiayaan perbankan
"Suku bunga kami sudah 4,25%, tapi kredit masih di atas 10%, masih 11,2%. Jadi ada margin 5%-6%. Ini terlalu tinggi untuk Indonesia dan kawasan. [...] Disinilah relaksasi kebijakan makroprudensial untuk mendorong perbankan ditengah kredit yang masih seret. Bisa diperluas pembiayaan pembelian obligasi korporasi dari para perusahaan."
Pendalaman pasar keuangan, khususnya pembiayaan infrastruktur
"Kami akan kaji beberapa pengaturan dari LTV, misalnya larangan inden, pengaturan pembayaran termin proyek, ini yang kami kemudian kami relaksasi sehingga penyediaan rumah bagi masyarakat bisa mendorong properti."
"Tidak semua pembangunan bisa dari fiskal dan BUMN karena ada batasnya. Kami bisa dorong pembiayaan infrastruktur melalui sektor swasta, dan koordinasi antar kementerian."
Pengembangan sistem pembayaran untuk ekonomi keuangan digital
"Peran BI disini mengembangkan sistem pembayaran yang mendukung ekonomi digital sehingga bisa mendorong inklusi keuangan khususnya UMKM dan ekonomi kerakyatan. [...] Kami dorong inovasi, start up kami dorong melalui uji coba regulatory sand box. Kita perlu membuat strategi, bahkan membentuk suatu komite nasional untuk ekonomi digital ini."
Pengembangan ekonomi dan keuangan syariah
"Saya sedih Indonesia sudah semakin tertinggal jauh dalam pengembangan industri keuangan syariah. Kalah dari Malaysia, Thailand, Australia, Korea. Ini kita tidak bisa jangan hanya jadi pasar, kita harus dorong halal economic finance."
Penguatan koordinasi dengan Pemerintah, OJK, dan DPR
"Keberhasilan BI ditentukan sekuat-kuatnya dari koordinasi. Ini harus optimal, daripada kerja sendiri-sendiri. Penguatan koordinasi akan terus diperkuat."
Penguatan organisasi dan sumber daya manusia
[Gambas:Video CNBC]
(dru/dru) Next Article Perry Warjiyo dan 5 Resep 'Jamu' Moneter dari Solo
Most Popular