
Beban Naik, Laba 2017 Jababeka Anjlok 80,56% Jadi Rp 437 M
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
28 March 2018 18:37

Jakarta, CNBC Indonesia - Laba bersih PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) turun drastis sebesar 80,56% di sepanjang 2017 menjadi sebesar Rp 84,86 miliar dibandingkan dengan laba bersih perusahaan pada 2016 sebesar Rp 436,61 miliar.
Penurunan laba bersih yang signifikan tersebut juga didorong oleh pendapatan jasa dan penjualan KIJA yang naik tipis sebesar 2,17% menjadi Rp 2,99 triliun dibandingkan dengan pendapatan jasa dan penjualan pada 2016 sebesar Rp 2,93 triliun.
Sementara itu, beban pokok penjualan dan pendapatan jasa KIJA mengalami kenaikan sebesar 10,07% menjadi sebesar Rp 1,85 triliun pada 2017, dibandingkan dengan beban pokok penjualan dan pendapatan pada 2016 sebesar Rp 1,68 triliun.
Menurut informasi keterbukaan Bursa Efek Indonesia (BEI), liabilitas KIJA mengalami kenaikan sebesar 5,32% menjadi sebesar Rp 5,36 triliun pada 2017 dibandingkan liabilitas pada 2016 sebesar Rp 5,09 triliun.
Sedangkan ekuitas perusahaan mengalami kenaikan 4,64% pada 2017 menjadi sebesar Rp 5,9 triliun dibandingkan dengan ekuitas pada 2016 sebesar Rp 5,63 triliun.
KIJA membukukan kenaikan aset perusahaan pada 2017 sebesar 4,96% menjadi Rp 11,26 triliun dibanidngkan dengan aset perusahaan sepanjang 2016 sebesar Rp 10,73 triliun.
KIJA adalah perusahaan pengembang kawasan industri terbuka yang didirikan pada tahun 1989. Perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 1994.
Inti bisnis perseroan diantaranya tanah dan pengembangan properti, infrastruktur dan jasa, serta leisure dan hospitality. Pengembangan utama perseroan ialah Kota Jababeka di Cikarang seluas 5.600 hektar.
Kawasan Jababeka tersebut merupakan daerah pemukiman dengan kawasan industri terpusat yang saat ini menempatkan 1.650 perusahaan nasional dan multinasional. Menggunakan Kawasan Jababeka sebagai pioneer perusahaan, KIJA mengembangkan kota terpadu diĀ Tanjung Lesung yang melayani industri pariwisata, perhotelan dan rekreasi.
(roy/roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
Penurunan laba bersih yang signifikan tersebut juga didorong oleh pendapatan jasa dan penjualan KIJA yang naik tipis sebesar 2,17% menjadi Rp 2,99 triliun dibandingkan dengan pendapatan jasa dan penjualan pada 2016 sebesar Rp 2,93 triliun.
Sedangkan ekuitas perusahaan mengalami kenaikan 4,64% pada 2017 menjadi sebesar Rp 5,9 triliun dibandingkan dengan ekuitas pada 2016 sebesar Rp 5,63 triliun.
KIJA membukukan kenaikan aset perusahaan pada 2017 sebesar 4,96% menjadi Rp 11,26 triliun dibanidngkan dengan aset perusahaan sepanjang 2016 sebesar Rp 10,73 triliun.
KIJA adalah perusahaan pengembang kawasan industri terbuka yang didirikan pada tahun 1989. Perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 1994.
Inti bisnis perseroan diantaranya tanah dan pengembangan properti, infrastruktur dan jasa, serta leisure dan hospitality. Pengembangan utama perseroan ialah Kota Jababeka di Cikarang seluas 5.600 hektar.
Kawasan Jababeka tersebut merupakan daerah pemukiman dengan kawasan industri terpusat yang saat ini menempatkan 1.650 perusahaan nasional dan multinasional. Menggunakan Kawasan Jababeka sebagai pioneer perusahaan, KIJA mengembangkan kota terpadu diĀ Tanjung Lesung yang melayani industri pariwisata, perhotelan dan rekreasi.
(roy/roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular