Harga CPO dan Emas Menguat Menyusul Koreksi Harga Minyak

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
28 March 2018 11:40
Harga minyak dunia melemah menyusul laporan bahwa stok energi utama dunia tersebut meninggi di Amerika Serikat (AS)
Foto: REUTERS/Stringer
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia melemah menyusul laporan bahwa stok energi utama dunia tersebut meninggi di Amerika Serikat (AS), menjadi 5,32 juta barel pada pekan ketiga bulan ini. Pelemahan ini memicu kenaikan harga-harga komoditas lainnya.

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) yang menjadi acuan di AS melemah 0,8% ke US$64,73 per barel, sementara harga minyak Brent yang menjadi acuan di Eropa turun 0,7% ke US$69,65 per barel.

Laporan American Petroleum Institute yang menyebutkan bahwa stok BBM meningkat memicu kekhawatiran bahwa pasar minyak dunia akan berlebih. Konsekunsinya, kenaikan suplai di tengah ekspektasi permintaan yang tak berubah memicu koreksi harga di pasar.

Mengikuti koreksi harga minyak dunia tersebut, harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) menguat 0,56% ke US$622,47 per ton. CPO saat ini banyak digunakan sebagai bahan bakar nabati (biofuel), yang menjadi alternatif BBM.

Di bursa komoditas komoditas Chicago (CME), harga emas menguat 0,26% atau US$3,5 per ounce ke US$1.345,5. Harga logam mulia ini di bursa dunia terdongkrak menyusul sentimen positif dari India yang konsumsi emasnya diprediksi naik menjadi 10 ton-12 ton per tahun.

Harga emas juga mendapat energi penguatan akhir-akhir ini menyusul pernyataan bank sentral AS (Federal Reserve/ The Fed) bahwa laju pengetatan moneter tidak akan dipercepat pada tahun ini. Ketika Fed Fund Rate (Fed Rate) naik, maka keuntungan instrumen obligasi pun meninggi sehingga emas menjadi kalah menarik.
(ags/ags) Next Article Naik 10% dalam Sepekan, Minyak Jawara Komoditas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular