
Indeks LQ45 Anjlok Lebih dari IHSG, Investor Lepas Blue Chip
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
23 March 2018 11:35

Jakarta, CNBC Indonesia - Tekanan jual pada pasar saham dalam negeri belum mereda. Sampai dengan berita ini diturunkan, IHSG anjlok hingga 1,69% ke level 6.148,65 poin, sementara indeks LQ45 yang anjlok hingga 2,14%.
Pelemahan IHSG senada dengan bursa saham regional yang juga kompak berada di zona merah: indeks Nikkei turun 3,65%, indeks Shanghai turun 3,27%, indeks Hang Seng turun 2,74%, indeks Strait Times turun 1,88%, indeks Kospi turun 2,16%, indeks SET (Thailand) turun 0,58%, dan indeks KLCI (Malaysia) turun 0,66%.
Pada perdagangan hari ini, nampak investor banyak melepas saham-saham blue chip alias saham-saham dengan kapitalisasi pasar jumbo. Hal ini terlihat dari indeks LQ45 yang anjlok hingga 2,14%, lebih dalam dibandingkan penurunan IHSG yang merefleksikan pergerakan pasar saham secara keseluruhan.
Jika dilihat lebih dalam, pelemahan indeks LQ45 paling banyak disumbang oleh saham-saham sektor perbankan dan barang konsumsi: saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) anjlok 2,72%, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) anjlok 0,96%, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) anjlok 1,88%, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) anjlok 2,25%, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) anjlok 3,57%, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) anjlok 1,82%, dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) anjlok 2,99%.
Dalam kondisi seperti saat ini, yakni ketika terdapat sentimen negatif yang tak secara spesifik menargetkan sektor-sektor tertentu dalam IHSG, pelaku pasar memang cenderung melepas kepemilikannya atas saham-saham dari sektor yang berkapitalisasi pasar besar seperti jasa keuangan dan barang konsumsi.
Apalagi, dua sektor tersebut telah memberi imbal hasil yang lumayan. Terhitung sejak akhir 2016 hingga penutupan perdagangan kemarin (22/3/2018), indeks saham sektor jasa keuangan telah naik sebesar 42,4%, sementara indeks saham sektor barang konsumsi naik sebesar 13,14%. Akibatnya, aksi jual menjadi sangat mungkin dilakukan ketika situasi tak mendukung.
(hps/hps) Next Article 27 Saham Blue Chip Menguat Tahun Ini, Siapa yang Tertinggal?
Pelemahan IHSG senada dengan bursa saham regional yang juga kompak berada di zona merah: indeks Nikkei turun 3,65%, indeks Shanghai turun 3,27%, indeks Hang Seng turun 2,74%, indeks Strait Times turun 1,88%, indeks Kospi turun 2,16%, indeks SET (Thailand) turun 0,58%, dan indeks KLCI (Malaysia) turun 0,66%.
Pada perdagangan hari ini, nampak investor banyak melepas saham-saham blue chip alias saham-saham dengan kapitalisasi pasar jumbo. Hal ini terlihat dari indeks LQ45 yang anjlok hingga 2,14%, lebih dalam dibandingkan penurunan IHSG yang merefleksikan pergerakan pasar saham secara keseluruhan.
Dalam kondisi seperti saat ini, yakni ketika terdapat sentimen negatif yang tak secara spesifik menargetkan sektor-sektor tertentu dalam IHSG, pelaku pasar memang cenderung melepas kepemilikannya atas saham-saham dari sektor yang berkapitalisasi pasar besar seperti jasa keuangan dan barang konsumsi.
Apalagi, dua sektor tersebut telah memberi imbal hasil yang lumayan. Terhitung sejak akhir 2016 hingga penutupan perdagangan kemarin (22/3/2018), indeks saham sektor jasa keuangan telah naik sebesar 42,4%, sementara indeks saham sektor barang konsumsi naik sebesar 13,14%. Akibatnya, aksi jual menjadi sangat mungkin dilakukan ketika situasi tak mendukung.
(hps/hps) Next Article 27 Saham Blue Chip Menguat Tahun Ini, Siapa yang Tertinggal?
Most Popular