
Kurs JISDOR: Dolar AS Makin Kuat ke Rp 13.780/US$
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
23 March 2018 10:05

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah melemah dalam perdagangan antar bank. Dolar AS menguat 43 poin dari perdagangan hari sebelumnya.
Mengutip data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) yang dipublikasikan Bank Indonesia, Jumat (23/3/2018) dolar AS tercatat berada di level Rp 13.780/US$. Pada hari sebelumnya, Kamis (22/3/2018) dolar AS tercatat berada di level Rp 13.737/US$.
Sementara di pasar spot, dolar AS pada pukul 10:02 WIB diperdagangkan di Rp 13,787. Rupiah melemah dibandingkan penutupan perdagangan kemarin. Posisi terlemah rupiah berada di 13.787/US$, sementara posisi terkuat berada di 13.760/US$.
Mengutip Reuters, rupiah pada hari ini berpotensi melemah hingga posisi Rp 13.780/US$. Bahkan dalam analisis bollinger bands, rupiah berpotensi melemah hingga mencapai posisi Rp 13.780/US$
Rupiah terkena imbas aturan baru di AS terkait bea masuk terhadap impor dari China. Presiden AS Donald Trump baru saja meneken aturan pengenaan bea masuk terhadap produk China untuk melindungi hak atas kekayaan intelektual.
Sebelumnya, China menyatakan tidak akan tinggal diam jika AS menerapkan kebijakan tersebut. China akan membalas dengan mempersulit produk AS masuk ke negaranya. Produk pertanian, pesawat terbang, sampai alat berat menjadi target potensial.
Ketika dua kekuatan besar ini berseteru, maka dampaknya akan menyebar ke seluruh dunia. Permintaan produk China di AS akan turun karena pembatasan, sehingga mempengaruhi industri di Negeri Tirai Bambu. Negara-negara pemasok bahan baku maupun barang modal bagi industri di China juga akan terpukul.
Oleh karena itu, perang dagang AS vs China akan merusak rantai pasok dan industri dalam skala yang masif. Korban dari perang dagang ini adalah perekonomian global.
Sementara adanya potensi perang dagang, mayoritas mata uang asia melemah. Berikut beberapa pergerakan mata uang di kawasan Asia, seperti dikutip dari Reuters :
(dru/dru) Next Article BI: 2019, Rupiah Lebih Stabil!
Mengutip data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) yang dipublikasikan Bank Indonesia, Jumat (23/3/2018) dolar AS tercatat berada di level Rp 13.780/US$. Pada hari sebelumnya, Kamis (22/3/2018) dolar AS tercatat berada di level Rp 13.737/US$.
Sementara di pasar spot, dolar AS pada pukul 10:02 WIB diperdagangkan di Rp 13,787. Rupiah melemah dibandingkan penutupan perdagangan kemarin. Posisi terlemah rupiah berada di 13.787/US$, sementara posisi terkuat berada di 13.760/US$.
Rupiah terkena imbas aturan baru di AS terkait bea masuk terhadap impor dari China. Presiden AS Donald Trump baru saja meneken aturan pengenaan bea masuk terhadap produk China untuk melindungi hak atas kekayaan intelektual.
Sebelumnya, China menyatakan tidak akan tinggal diam jika AS menerapkan kebijakan tersebut. China akan membalas dengan mempersulit produk AS masuk ke negaranya. Produk pertanian, pesawat terbang, sampai alat berat menjadi target potensial.
Ketika dua kekuatan besar ini berseteru, maka dampaknya akan menyebar ke seluruh dunia. Permintaan produk China di AS akan turun karena pembatasan, sehingga mempengaruhi industri di Negeri Tirai Bambu. Negara-negara pemasok bahan baku maupun barang modal bagi industri di China juga akan terpukul.
Oleh karena itu, perang dagang AS vs China akan merusak rantai pasok dan industri dalam skala yang masif. Korban dari perang dagang ini adalah perekonomian global.
Sementara adanya potensi perang dagang, mayoritas mata uang asia melemah. Berikut beberapa pergerakan mata uang di kawasan Asia, seperti dikutip dari Reuters :
Mata Uang | Bid Terakhir | Perubahan (%) |
Yen Jepang | 104,80 | +0,46 |
Won Korsel | 1.079,89 | -0,40 |
Dolar Taiwan | 29,16 | -0,01 |
Rupee India | 65,10 | -0,07 |
Dolar Singapura | 1,31 | -0,00 |
Ringgit Malaysia | 3,91 | +0,00 |
Baht Thailand | 31,24 | -0,06 |
Peso Filipina | 52,31 | -0,10 |
(dru/dru) Next Article BI: 2019, Rupiah Lebih Stabil!
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular