AS Kenakan Bea Impor untuk China, Wall Street Rontok

Prima Wirayani, CNBC Indonesia
23 March 2018 06:37
Dow Jones anjlok lebih dari 700 poin setelah Presiden AS Donald Trumpu umumkan kebijakan bea impor baru untuk China.
Foto: Reuters
New York, CNBC Indonesia - Indeks-indeks acuan Wall Street turun tajam pada perdagangan hari Kamis (22/3/2018) setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan pengenaan bea masuk untuk impor dari China senilai US$60 miliar atau sekitar Rp 824 triliun.

Kecemasan investor akan dampak pengenaan tarif itu terhadap ekonomi global memicu penurunan terbesar di tiga indeks utama Wall Street dalam enam minggu terakhir.

Dow Jones Industrial Average terperosok 724,42 poin atau 2,93% menjadi 23.957,89, S&P 500 anjlok 68,24 poin atau 2,52% ke 2.643,69, sementara Nasdaq Composite turun tajam 178,61 poin atau 2,43% ke 7.166,68.

Dilansir dari Reuters, Trump menandatangani memorandum kepresidenan yang akan menargetkan impor dari China hanya setelah masa konsultasi dilakukan. China akan memiliki waktu untuk merespons kebijakan itu sehingga menurunkan risiko tindakan balas dendam dari Beijing.

"Terlalu banyak sentimen negatif saat ini," kata John Carey, seorang manajer portofolio di Amundi Pioneer Asset Management. "Mungkin saja akan terjadi rentetan penurunan selama beberapa waktu. Saya tidak melihat sesuatu yang akan meyakinkan orang-orang bahwa semuanya baik-baik saja."

Saham-saham perusahaan industrial besar terkoreksi. Pembuat pesawat terbang Boeing kehilangan 5,2%, perusahaan alat berat Caterpillar Inc terperosok 5,7%, dan 3M Co berkurang 4,7% dan menjadi kontributor penurunan terbesar di indeks Dow Jones.

Sektor industri S&P 500 juga rontok 3,28%.


Sementara itu, harga obligasi negara AS atau US Treasury (UST) naik karena investor beralih ke aset-aset aman. Imbal hasil UST bertenor 10 tahun tercatat 2,824% dari 2,907% hari Rabu malam setelah bank sentral AS, Federal Reserve, mengumumkan kenaikan suku bunga acuan.

Penurunan imbal hasil itu membebani saham-saham sektor keuangan yang ditutup melemah 3,7%.
(prm) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular