
BI Resmi Jadi Anggota Komite Pengembangan Market Global
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
20 March 2018 09:02

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) secara resmi menjadi anggota Committee on Payments and Market Infrastructures (CPMI) yang ditetapkan pada Global Economy Meeting dari Bank for International Settlement (BIS) pada tanggal 18 Maret 2018 di Buenos Aires, Argentina.
Melalui siaran pers bank sentral, dikutip CNBC Indonesia, Selasa (20/3/2018), BIS merupakan organisasi keuangan internasional yang bertugas mencapai stabilitas moneter dan keuangan, mendorong kerjasama internasional, dan merupakan bank bagi para bank sentral.
CPMI merupakan komite di BIS yang berperan menetapkan standar internasional untuk mempromosikan, memonitor dan membuat rekomendasi terkait keamanan dan efisiensi sistem pembayaran dan infrastruktur pasar keuangan.
Tugas CPMI bertujuan untuk mendukung stabilitas sistem keuangan dan perekonomian secara umum. Bersama BI, turut bergabung pula Central Bank of Argentina dan Bank of Spain sebagai anggota CPMI baru, yang merupakan penambahan anggota pertama kali sejak 2009.
BI telah menerapkan secara penuh prinsip-prinsip infrastruktur pasar keuangan (Principles for Financial Market Infrastructures - PFMI) dalam systemically important financial market infrastructure yang dimiliki, yaitu Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) System dan Bank Indonesia Scriptless Securities Settlement System (BI-SSSS).
Saat ini, Indonesia memiliki infrastruktur sistem keuangan yang signifikan, tercermin dari volume maupun nominal berukuran besar yang ditransaksikan. Selama tahun 2017, BI menyelesaikan 10,2 juta transaksi nilai besar melalui BI-RTGS, 129,3 juta transaksi melalui Kliring Nasional dan 305.000 untuk BI-SSSS.
"Keanggotaan dalam CPMI merupakan bentuk partisipasi aktif BI setelah keanggotaan pada Basel Committee on Banking Supervisors (BCBS) di BIS," kata Gubernur BI Agus Martowardojo.
"Keanggotaan ini juga merupakan pengakuan dunia internasional atas pencapaian dan komitmen Indonesia memperkuat sistem pembayaran dan infrastruktur pasar keuangan," tambah Agus.
(dru) Next Article Gubernur BI Akhirnya Blak-blakan! Rupiah Anjlok Karena Berita Ini
Melalui siaran pers bank sentral, dikutip CNBC Indonesia, Selasa (20/3/2018), BIS merupakan organisasi keuangan internasional yang bertugas mencapai stabilitas moneter dan keuangan, mendorong kerjasama internasional, dan merupakan bank bagi para bank sentral.
CPMI merupakan komite di BIS yang berperan menetapkan standar internasional untuk mempromosikan, memonitor dan membuat rekomendasi terkait keamanan dan efisiensi sistem pembayaran dan infrastruktur pasar keuangan.
BI telah menerapkan secara penuh prinsip-prinsip infrastruktur pasar keuangan (Principles for Financial Market Infrastructures - PFMI) dalam systemically important financial market infrastructure yang dimiliki, yaitu Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) System dan Bank Indonesia Scriptless Securities Settlement System (BI-SSSS).
Saat ini, Indonesia memiliki infrastruktur sistem keuangan yang signifikan, tercermin dari volume maupun nominal berukuran besar yang ditransaksikan. Selama tahun 2017, BI menyelesaikan 10,2 juta transaksi nilai besar melalui BI-RTGS, 129,3 juta transaksi melalui Kliring Nasional dan 305.000 untuk BI-SSSS.
"Keanggotaan dalam CPMI merupakan bentuk partisipasi aktif BI setelah keanggotaan pada Basel Committee on Banking Supervisors (BCBS) di BIS," kata Gubernur BI Agus Martowardojo.
"Keanggotaan ini juga merupakan pengakuan dunia internasional atas pencapaian dan komitmen Indonesia memperkuat sistem pembayaran dan infrastruktur pasar keuangan," tambah Agus.
(dru) Next Article Gubernur BI Akhirnya Blak-blakan! Rupiah Anjlok Karena Berita Ini
Most Popular