
Anggarkan Capex Rp 676 M, WTON Naikkan Kapasitas Produksi
Monica Wareza, CNBC Indonesia
19 March 2018 19:55

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 676 miliar untuk 2018. Dana ini akan digunakan perusahaan untun penambahan kapasitas produksi.
Direktur Utama Wika Beton Hadian Pramudita mengatakan kapasitas produksi terpasang seluruh pabrik saat ini 3,30 juta ton per tahun. Perseroan akan meningkatkan menjadi 3,60 juta ton di tahun ini.
"Target tahun ini akan menaikkan kapasitas produksinya sesuai dengan permintaan pasar. Sepertinya tahun ini akan meningkatkan di wilayah Indonesia Timur," kata Hadian usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (19/3).
Hafian menambahkan, selain menambah kapasitas produksi dan dana juga digunakan untuk menambah jalur pengankutan sehingga daya angkut juga meningkat. Sumber dana untuk capex, seluruhnya akan berasal dari kas internal perusahaan.
Peningkatan kapasitas tersebut untuk memenuhi peningkatan target kontrak perusahaan di tahun ini yang mencapai Rp 7,5 triliun. Hingga Februari lalu perusahaan sudah mengantongi nilai kontrak sebesar Rp 1,3 triliun, terdiri dari kontrak KBN Marunda dan kontrak di Medan.
Dalam waktu dekat perusahaan juga akan menandatangani proyek baru senilai Rp 400 miliar untuk pengerjaan dermaga Kijing di Pontianak, Kalimantan Barat.
Tahun ini perusahaan berencana untuk menerbitkan surat utang jangka menengah senilai Rp 200 miliar. Dana ini akan digunakan untuk pembelian lahan seluas 5.600 meter persegi di Jakarta Timur dan 20 hektar lahan baru di Sulawesi.
"Kita akan bangun tower Wika Beton dalam waktu dekat di MT Haryono, sekarang kan masih segedung sama Wika," kata dia.
Saham Treasury
Perusahaan juga berencana untuk menjual saham treasury miliknya yang berjumlah sebanyak 377 juta unit saham. Rencananya, nanti saham tersebut akan dilepas dengan harga Rp 600 per saham.
Jika diakumulasikan, setidaknya perusahaan akan memperoleh dana maksimal sebesar Rp 230 miliar.
Direktur Keuangan Wika Beton Mohammad Syafii mengatakan bahwa dana dari penjualan saham tersebut akan dialokasikan untuk peningkatan kapasitas produksi perusahaan.
(hps) Next Article Capex Telkom Rp 40 T, Kuartal I Sudah Serap Sekitar Rp 6 T
Direktur Utama Wika Beton Hadian Pramudita mengatakan kapasitas produksi terpasang seluruh pabrik saat ini 3,30 juta ton per tahun. Perseroan akan meningkatkan menjadi 3,60 juta ton di tahun ini.
"Target tahun ini akan menaikkan kapasitas produksinya sesuai dengan permintaan pasar. Sepertinya tahun ini akan meningkatkan di wilayah Indonesia Timur," kata Hadian usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (19/3).
Peningkatan kapasitas tersebut untuk memenuhi peningkatan target kontrak perusahaan di tahun ini yang mencapai Rp 7,5 triliun. Hingga Februari lalu perusahaan sudah mengantongi nilai kontrak sebesar Rp 1,3 triliun, terdiri dari kontrak KBN Marunda dan kontrak di Medan.
Dalam waktu dekat perusahaan juga akan menandatangani proyek baru senilai Rp 400 miliar untuk pengerjaan dermaga Kijing di Pontianak, Kalimantan Barat.
Tahun ini perusahaan berencana untuk menerbitkan surat utang jangka menengah senilai Rp 200 miliar. Dana ini akan digunakan untuk pembelian lahan seluas 5.600 meter persegi di Jakarta Timur dan 20 hektar lahan baru di Sulawesi.
"Kita akan bangun tower Wika Beton dalam waktu dekat di MT Haryono, sekarang kan masih segedung sama Wika," kata dia.
Saham Treasury
Perusahaan juga berencana untuk menjual saham treasury miliknya yang berjumlah sebanyak 377 juta unit saham. Rencananya, nanti saham tersebut akan dilepas dengan harga Rp 600 per saham.
Jika diakumulasikan, setidaknya perusahaan akan memperoleh dana maksimal sebesar Rp 230 miliar.
Direktur Keuangan Wika Beton Mohammad Syafii mengatakan bahwa dana dari penjualan saham tersebut akan dialokasikan untuk peningkatan kapasitas produksi perusahaan.
(hps) Next Article Capex Telkom Rp 40 T, Kuartal I Sudah Serap Sekitar Rp 6 T
Most Popular