Dolar Melemah, Mayoritas Bursa Saham Asia Ditutup Terkoreksi
16 March 2018 16:37

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Asia sedang dibayangi tren koreksi. Pada penutupan perdagangan ini mayoritas bursa Asia ditutup terkoreksi diatas 0,12%.
Bursa saham Jepang, Indeks Nikkei 225 melemah 0,58% ke level 21.676,51 poin, yang dipicu oleh penguatan nilai tukar yen dan risiko politik antara Amerika Serikat (AS) dan Jepang terkait perang dagang.
Bursa saham Hongkong, Indeks Hang Seng juga ditutup turun 0,12% atau 39,13 poin pada level 31.501,97. Bursa China, indeks Shanghai Composite juga turun 0,65% atau 21,23 poin pada level 3.269,88.
Pelemahan juga terjadi pada bursa saham terbesar kedua China, yaitu Shenzen Composite Index yang juga melemah 0,61% atau 11,38 poin ke level 1.863. Ketidakstabilan bursa saham Hong Kong tersebut didukung oleh fluktuasi pasar global yang terjadi saat ini, yaitu kekhawatiran tentang adanya perang dagang global yang diawali oleh Trump.
Namun penguatan terjadi pada indeks Seoul, KOSPI Composite Index yang ditutup naik 0,06% atau 1,59 poin ke level 2.493,97.
Rencana pertemuan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, dinilai menjadi sentimen positif bagi Korea Selatan yang akhir-akhir ini semakin bersitegang dengan Korea Utara dengan program nuklirnya.
(roy/roy)
Bursa saham Jepang, Indeks Nikkei 225 melemah 0,58% ke level 21.676,51 poin, yang dipicu oleh penguatan nilai tukar yen dan risiko politik antara Amerika Serikat (AS) dan Jepang terkait perang dagang.
Bursa saham Hongkong, Indeks Hang Seng juga ditutup turun 0,12% atau 39,13 poin pada level 31.501,97. Bursa China, indeks Shanghai Composite juga turun 0,65% atau 21,23 poin pada level 3.269,88.
Pelemahan juga terjadi pada bursa saham terbesar kedua China, yaitu Shenzen Composite Index yang juga melemah 0,61% atau 11,38 poin ke level 1.863. Ketidakstabilan bursa saham Hong Kong tersebut didukung oleh fluktuasi pasar global yang terjadi saat ini, yaitu kekhawatiran tentang adanya perang dagang global yang diawali oleh Trump.
Rencana pertemuan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, dinilai menjadi sentimen positif bagi Korea Selatan yang akhir-akhir ini semakin bersitegang dengan Korea Utara dengan program nuklirnya.
Artikel Selanjutnya
The Fed Naikkan Suku Bunga, Bursa Asia Dibuka Variatif
(roy/roy)