
Bangun Pabrik Rp 67 T, Chandra Asri Cari Partner Strategis
Monica Wareza, CNBC Indonesia
15 March 2018 15:58

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) sedang mencari partner strategis untuk membangun komplek pabrik baru yang rencananya akan mulai digarap pada 2020 mendatang.
Direktur Independen Chandra Asri Suryandi mengatakan dalam pembangunan pabrik baru ini pihaknya akan mengundang partner, sehingga tak menutup kemungkinan nantinya pabrik ini akan dipisahkan (spin off) dari Chandra Asri Perkasa (CAP) yang menjalankan kompleks I saat ini.
"Kita tidak menutup kemungkinan untuk patner dari dalam atau luar negeri. CAP 2 ini akan di bawah CAP, mungkin bisa spin off tapi tergantung strategic partner," kata Suryandi di Hotel Santika, Jakarta, Kamis (15/3).
Perusahaan akan memulai pembangunan kompleks pabrik baru ini pada 2020 mendatang dengan target pengerjaan selama tiga tahun. Diharapkan pabrik ini akan dapat beroprasi pada 2023.
Untuk pembangunan pabrik yang akan berdiri di lahan seluas 200 hektar ini, perusahaan perlu menganggarkan biaya sebesar US$ 5 miliar (mencapai Rp 67,50 triliun), mulai dari pembelian lahan hingga penyelesaian pabrik nanti.
Investor Relation Chandra Asri Harry M Tamin mengatakan sejak tahun lalu perusahaan sudah mulai menyicil pembelian lahan ini untuk pabrik ini. Di tahun lalu perusahaan sudah memiliki hingga 60 hektar dan memakan biaya mencapai US$ 77 juta.
Diharapkan saat pabrik ini selesai dapat meningkatkan kapasitas produksi perusahaan hingga lebih dari 6 juta ton per tahun. Perusahaan menargetkan akhir tahun kapasitas produksi dapat mencapai 3,45 juta ton per tahun, sementara untuk 2020 target ini dinaikkan menjadi 4,2 juta ton per tahun.
(roy/roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
Direktur Independen Chandra Asri Suryandi mengatakan dalam pembangunan pabrik baru ini pihaknya akan mengundang partner, sehingga tak menutup kemungkinan nantinya pabrik ini akan dipisahkan (spin off) dari Chandra Asri Perkasa (CAP) yang menjalankan kompleks I saat ini.
"Kita tidak menutup kemungkinan untuk patner dari dalam atau luar negeri. CAP 2 ini akan di bawah CAP, mungkin bisa spin off tapi tergantung strategic partner," kata Suryandi di Hotel Santika, Jakarta, Kamis (15/3).
Investor Relation Chandra Asri Harry M Tamin mengatakan sejak tahun lalu perusahaan sudah mulai menyicil pembelian lahan ini untuk pabrik ini. Di tahun lalu perusahaan sudah memiliki hingga 60 hektar dan memakan biaya mencapai US$ 77 juta.
Diharapkan saat pabrik ini selesai dapat meningkatkan kapasitas produksi perusahaan hingga lebih dari 6 juta ton per tahun. Perusahaan menargetkan akhir tahun kapasitas produksi dapat mencapai 3,45 juta ton per tahun, sementara untuk 2020 target ini dinaikkan menjadi 4,2 juta ton per tahun.
(roy/roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular