
Internasional
Inflasi AS Bulan Februari Melandai
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
14 March 2018 07:51

Washington, CNBC Indonesia - Angka inflasi Amerika Serikat (AS) melandai di Februari setelah lonjakan yang dicatatkan di bulan sebelumnya, menurut data pemerintah yang diumumkan hari Selasa (13/3/2018).
Indeks harga konsumen naik 0,2% di Februari, sejalan dengan perkiraan analis dan lebih rendah dari 0,5% di bulan Januari, AFP melaporkan.
Secara tahunan (year-on-year/ yoy), inflasi tercatat 2,2% atau lebih tinggi dari 2,1% di bulan sebelumnya.
Kabar tersebut dapat sedikit menenangkan Wall Street yang beberapa minggu terakhir dihantui kecemasan akan melonjaknya inflasi dan kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS, Federal Reserve, yang lebih cepat.
The Fed diperkirakan akan kembali menaikkan suku bunga acuannya, Fed Fund Rate (FFR), dalam rapat dewan gubernur minggu depan. Kenaikan itu diproyeksikan akan jadi yang pertama dari setidaknya tiga kali peningkatan tahun ini walaupun pasar tetap memantau sinyal-sinyal apakah bank sentral akan bertindak lebih agresif.
Para ekonom mengatakan tahun ini sepertinya akan jadi tahun di mana inflasi AS yang biasanya stagnan akhirnya akan mulai merespons angka penciptaan lapangan kerja yang stabil, turunnya pengangguran, dan naiknya upah.
Para bankir bank sentral dibuat kebingungan tahun lalu ketika kenaikan harga tetap lemah di saat ekonomi mulai menunjukkan pemulihan.
Angka inflasi di bulan Februari itu memberi harapan kenaikan harga akan lebih cepat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
(prm) Next Article Realisasi Inflasi AS Bulan April Meleset
Indeks harga konsumen naik 0,2% di Februari, sejalan dengan perkiraan analis dan lebih rendah dari 0,5% di bulan Januari, AFP melaporkan.
Secara tahunan (year-on-year/ yoy), inflasi tercatat 2,2% atau lebih tinggi dari 2,1% di bulan sebelumnya.
The Fed diperkirakan akan kembali menaikkan suku bunga acuannya, Fed Fund Rate (FFR), dalam rapat dewan gubernur minggu depan. Kenaikan itu diproyeksikan akan jadi yang pertama dari setidaknya tiga kali peningkatan tahun ini walaupun pasar tetap memantau sinyal-sinyal apakah bank sentral akan bertindak lebih agresif.
Para ekonom mengatakan tahun ini sepertinya akan jadi tahun di mana inflasi AS yang biasanya stagnan akhirnya akan mulai merespons angka penciptaan lapangan kerja yang stabil, turunnya pengangguran, dan naiknya upah.
Para bankir bank sentral dibuat kebingungan tahun lalu ketika kenaikan harga tetap lemah di saat ekonomi mulai menunjukkan pemulihan.
Angka inflasi di bulan Februari itu memberi harapan kenaikan harga akan lebih cepat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
(prm) Next Article Realisasi Inflasi AS Bulan April Meleset
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular