
Gubernur BI: Ada Tekanan Pada Rupiah Tapi BI Siap Stabilkan
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
13 March 2018 17:20

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengakui kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terdepresiasi akhir-akhir ini dan lebih disebabkan oleh faktor global.
"...BI melihat Indonesia di tahun 2018, khususnya sejak Februari sampai Maret itu cukup ada tekanan pada rupiah," ujarnya di kantor Kementerian Keuangan hari Selasa (13/2/2018). "Ini lebih banyak peran daripada [pengaruh] eksternal."
Faktor-fator eksternal tersebut antara lain risalah rapat bank sentral AS, Federal Reserve, yang memperkirakan ekonomi negara itu sedang dalam proses pemulihan dan suku bunga acuan The Fed bisa saja naik lebih dari tiga kali sebagaimana yang sebelumnya diekspektasi pasar.
Selain itu, kebijakan pengenaan bea masuk untuk impor baja dan aluminium AS juga memberi sentimen positif bagi greenback.
Sebelumnya, lembaga pemeringkat internasional S&P Global Ratings menyebutkan depresiasi rupiah ke level Rp 15.000/ US$ patut diwaspadai.
"Ungkapan yang disampaikan [S&P] belum tentu jadi pegangan karena BI selalu melakukan stabilisasi terhadap nilai tukar,"kata Agus.
(prm/prm) Next Article BI: 2019, Rupiah Lebih Stabil!
"...BI melihat Indonesia di tahun 2018, khususnya sejak Februari sampai Maret itu cukup ada tekanan pada rupiah," ujarnya di kantor Kementerian Keuangan hari Selasa (13/2/2018). "Ini lebih banyak peran daripada [pengaruh] eksternal."
Faktor-fator eksternal tersebut antara lain risalah rapat bank sentral AS, Federal Reserve, yang memperkirakan ekonomi negara itu sedang dalam proses pemulihan dan suku bunga acuan The Fed bisa saja naik lebih dari tiga kali sebagaimana yang sebelumnya diekspektasi pasar.
Sebelumnya, lembaga pemeringkat internasional S&P Global Ratings menyebutkan depresiasi rupiah ke level Rp 15.000/ US$ patut diwaspadai.
"Ungkapan yang disampaikan [S&P] belum tentu jadi pegangan karena BI selalu melakukan stabilisasi terhadap nilai tukar,"kata Agus.
(prm/prm) Next Article BI: 2019, Rupiah Lebih Stabil!
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular