
Perkasa Lawan Dolar AS, Rupiah Kalah dengan Negara Tetangga
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
12 March 2018 17:39

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah bergerak positif terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini. Di pasar spot, mata uang domestik tersebut terapresiasi sebesar 0,09% ke level Rp 13.765/US$.
Namun, rupiah kehilangan taringnya kala disandingkan dengan negara-negara tetangga. Terhadap dolar Australia misalnya, rupiah terkoreksi sebesar 0,03% ke level Rp 10.816,54.
Secara year-to-date, kini rupiah sudah terapresiasi sebesar 2,2%. Jika dibandingkan dengan dolar Singapura, rupiah terkoreksi sebesar 0,07% ke level Rp 10.467,68. Kemudian jika diadu dengan ringgit (Malaysia), rupiah melemah 0,02% ke level Rp 3.520,5.
Dari sisi fundamental, rupiah memang sulit menguat terhadap mata uang negara-negara tetangga, mengingat Indonesia seringkali dikalahkan baik dari sisi perdagangan, investasi, sampai dengan kunjungan wisatawan.
Namun untuk perdagangan hari ini, kebijakan penetapan batas atas harga jual batu bara untuk kepentingan dalam negeri nampak masih membayangi pergerakan nilai tukar. Direktur Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio menilai kebijakan ini telah menimbulkan ketidakpastian dan intervensi kepada pasar.
Akibatnya, investor nampak masih menghindari rupiah dan memilih memegang mata uang negara Asia lainnya. Lantas, penguatan rupiah terhadap dolar AS lebih disebabkan oleh posisinya yang secara umum memang sedang lemah. Ya, tak hanya terhadap rupiah, dolar AS juga melemah terhadap mata uang utama dunia dan regional. Sampai dengan berita ini diturunkan, indeks dolar AS melemah sebesar 0,02%.
Khusus terhadap dolar Australia, keputusan Reserve Bank of Australia selaku bank sentral untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 1,5% pada minggu lalu juga telah berhasil menjaga pergerakan dolar Australia terhadap Rupiah. Jika bank sentral menurunkan suku bunga acuan, tentu ada potensi aliran dana keluar dari Australia ke Indonesia yang pada akhirnya bisa membuat rupiah menguat.
(dru) Next Article BI: 2019, Rupiah Lebih Stabil!
Namun, rupiah kehilangan taringnya kala disandingkan dengan negara-negara tetangga. Terhadap dolar Australia misalnya, rupiah terkoreksi sebesar 0,03% ke level Rp 10.816,54.
Secara year-to-date, kini rupiah sudah terapresiasi sebesar 2,2%. Jika dibandingkan dengan dolar Singapura, rupiah terkoreksi sebesar 0,07% ke level Rp 10.467,68. Kemudian jika diadu dengan ringgit (Malaysia), rupiah melemah 0,02% ke level Rp 3.520,5.
Namun untuk perdagangan hari ini, kebijakan penetapan batas atas harga jual batu bara untuk kepentingan dalam negeri nampak masih membayangi pergerakan nilai tukar. Direktur Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio menilai kebijakan ini telah menimbulkan ketidakpastian dan intervensi kepada pasar.
Akibatnya, investor nampak masih menghindari rupiah dan memilih memegang mata uang negara Asia lainnya. Lantas, penguatan rupiah terhadap dolar AS lebih disebabkan oleh posisinya yang secara umum memang sedang lemah. Ya, tak hanya terhadap rupiah, dolar AS juga melemah terhadap mata uang utama dunia dan regional. Sampai dengan berita ini diturunkan, indeks dolar AS melemah sebesar 0,02%.
Khusus terhadap dolar Australia, keputusan Reserve Bank of Australia selaku bank sentral untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 1,5% pada minggu lalu juga telah berhasil menjaga pergerakan dolar Australia terhadap Rupiah. Jika bank sentral menurunkan suku bunga acuan, tentu ada potensi aliran dana keluar dari Australia ke Indonesia yang pada akhirnya bisa membuat rupiah menguat.
(dru) Next Article BI: 2019, Rupiah Lebih Stabil!
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular