Bursa Utama Asia Ditutup Menguat Hari Pertama Pekan Ini

Tito Bosnia, CNBC Indonesia
12 March 2018 17:19
Memperpanjang penguatan saham di akhir pekan lalu akibat sentimen positif dari rilis ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS).
Foto: ist
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham utama Asia ditutup menguat pada penutupan perdagangan hari ini, serta memperpanjang penguatan saham di akhir pekan lalu akibat sentimen positif dari rilis ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS).

Indeks acuan Tokyo, Nikkei 225 ditutup naik 1,7% ke level 21.824,03. Sementara indeks Hong Kong, Hang Seng ditutup naik 1,9% ke level 31.594,33. Indeks Kospi naik 1% dan Indeks Strait Times naik 1,57%. 

Sentimen positif dalam penguatan perdagangan bursa Asia hari ini masih didukung dengan rencana pertemuan Presiden AS Donald Trump dengan Pemimpin Korea Utara Kom Jong Un yang diperkirakan membahas mengenai program nuklir Korea utara.

Pertemuan tersebut menutup sentimen negatif dan meredam kekhawatiran pasca pengumuman Trump mengenai tarif baja dan aluminium yang memicu aksi jual pada awal bulan ini karena kekhawatiran timbulnya perang dagang secara global.

Pasa pengumuman pertemuan tersebut, tiga indeks utama di New York naik hampir 2% pada perdagangan di akhir pekan lalu, serta Nasdaq yang mencatat sebuah rekor baru saham dan menghapus semua kerugian yang dialami pada bulan Februari kemarin di saat indeks utama New York mulai terkoreksi.

Beberapa sentimen positif tersebut langsung berlanjut ke bursa saham Asia, dimana Tokyo hari ini ditutup naik 1,7%, bursa saham yang juga naik 1,9%, bursa Shanghai yang ditutup naik 0,6% dan Seoul yang menguat 1%.

Selain itu bursa Sydney juga menguat 0,6% akibat bantuan media berita Australia yang mengatakan negara tersebut terbebas dari tarif yang diterapkan Trump, sementara bursa Singapura menguat 1,6% serta Taipei yang naik lebih dari 1%. Penguatan bursa saham juga terjadi di Wellington dan Jakarta.
(hps) Next Article Fed Mau Mengumumkan Suku Bunga, Bursa Asia Galau

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular