
Kim dan Trump Bertemu, Bursa Asia Ditutup Menguat
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
09 March 2018 18:16

Jakarta, CNBC Indonesia - Rencana pertemuan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberikan sentimen positif bagi bursa saham Asia. Bursa saham Asia ditutup menguat hari ini. Penguatan ini sekaligus mematahkan sentimen negatif dari tarif bea masuk perdagangan yang dilakukan pemerintah AS
Pertemuan bersejarah kedua pemimpin tersebut, disampaikan oleh Korea Selatan yang mengatakan pertemuan akan dilangsungkan pada akhir Mei 2018 mendatang. Diharapkan pertemuan tersebut dapat mennghasilkan sebuah kesepakatan mengenai program Nuklir Pyongyang yang telah memicu ketegangan di Semenanjung Korea.
"Kim Jong Un menyatakan keinginannya untuk segera bertemu dengan Donald Trump," ujar Pejabat Tinggi Keamanan Korea Selatan, seperti dikutip dari AFP, Jumat (9/3/2018).
Keinginan Kim Jong Un tersebut dibalas oleh presiden AS Donald Trump melalui Twitter-nya dengan cuitan bahwa hal tersebut merupakan progres yang besar untuk dapat meyakinkan Korea Utara agar menghentikan program nuklir.
Adanya pertemuan kedua pemimpin besar tersebut, berimbas pada Indeks harga saham gabungan Korea (Kospi) yang menguat 1,1% ke 2.495,45 poin dan bursa saham Tokyo, Nikkei 225 yang menguat 0,5% ke 21.469,20.
Sentimen positif ini pun berimbas pada penguatan 1,1% bursa saham Hong Kong, Hang Seng ke level 30.996,21. Disusul oleh bursa saham Sydney dan Singapura yang masing-masing menguat 0,3%, bursa saham Shanghai Composite yang melonjak 0,6% ke level 3.307,17, ditambah penguatan di bursa saham Taipei, Manila, Wellington dan Mumbai dalam penutupan perdagangan hari ini.
Pertemuan tersebut terjadi setelah ketegangan yang ekstrim dan perang dingin antara Washington dan Pyongyang beberapa bulan yang lalu. Ketegangan tersebut meningkat pasca tekanan perang yang dilakukan oleh Korea Utara saat melakukan serangkaian uji coba rudal dan nuklirnya.
"Ini merupakan progres yang besar, tidak dapat diragukan lagi bahwa pertemuan ini adalah langkah yang positif," ujar Ian Bremmer, President Eurasia Group, Peneliti Resiko Politik dan Konsultan di New York.
Bremmer menambahkan, pertemuan tersebut juga dimungkinkan dapat berakhir buruk apabila kesepakatan yang diajukan Donald Trump tidak disetujui oleh Kim Jong Un.
Diharapkan, pertemuan bersejarah tersebut juga dapat mencapai kesepakatan yang dapat menjatuhkan mata uang Yen, karena selama ini dianggap sebagai mata uang yang aman dari segi votalitas dan ditengah ketidakpastian pasca ketegangan yang terjadi di semenanjung Korea. Sehingga Dollar melonjak ke level tertingginya dalam jangka waktu seminggu ini.
Pertemuan bersejarah kedua pemimpin tersebut, disampaikan oleh Korea Selatan yang mengatakan pertemuan akan dilangsungkan pada akhir Mei 2018 mendatang. Diharapkan pertemuan tersebut dapat mennghasilkan sebuah kesepakatan mengenai program Nuklir Pyongyang yang telah memicu ketegangan di Semenanjung Korea.
"Kim Jong Un menyatakan keinginannya untuk segera bertemu dengan Donald Trump," ujar Pejabat Tinggi Keamanan Korea Selatan, seperti dikutip dari AFP, Jumat (9/3/2018).
Sentimen positif ini pun berimbas pada penguatan 1,1% bursa saham Hong Kong, Hang Seng ke level 30.996,21. Disusul oleh bursa saham Sydney dan Singapura yang masing-masing menguat 0,3%, bursa saham Shanghai Composite yang melonjak 0,6% ke level 3.307,17, ditambah penguatan di bursa saham Taipei, Manila, Wellington dan Mumbai dalam penutupan perdagangan hari ini.
Pertemuan tersebut terjadi setelah ketegangan yang ekstrim dan perang dingin antara Washington dan Pyongyang beberapa bulan yang lalu. Ketegangan tersebut meningkat pasca tekanan perang yang dilakukan oleh Korea Utara saat melakukan serangkaian uji coba rudal dan nuklirnya.
"Ini merupakan progres yang besar, tidak dapat diragukan lagi bahwa pertemuan ini adalah langkah yang positif," ujar Ian Bremmer, President Eurasia Group, Peneliti Resiko Politik dan Konsultan di New York.
Bremmer menambahkan, pertemuan tersebut juga dimungkinkan dapat berakhir buruk apabila kesepakatan yang diajukan Donald Trump tidak disetujui oleh Kim Jong Un.
Diharapkan, pertemuan bersejarah tersebut juga dapat mencapai kesepakatan yang dapat menjatuhkan mata uang Yen, karena selama ini dianggap sebagai mata uang yang aman dari segi votalitas dan ditengah ketidakpastian pasca ketegangan yang terjadi di semenanjung Korea. Sehingga Dollar melonjak ke level tertingginya dalam jangka waktu seminggu ini.
Next Page
Kekhawatiran Terjadinya Perang Dagang
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular