
Trump akan Bertemu Kim Jong Un, Bursa Asia Menguat
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
09 March 2018 11:11

Hong Kong, CNBC Indonesia - Kabar bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah setuju untuk bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, menggairahkan bursa-bursa saham Asia hari Jumat (9/3/2018). Sentimen positif juga datang dari AS yang membuat investor yakin efek penerapan bea impor baja Trump tidak akan separah yang diperkirakan sebelumnya.
Dilansir dari AFP, pejabat Korea Selatan mengatakan kedua pemimpin itu akan bertemu paling lambat akhir Mei. Pernyataan itu meninggikan harapan kedua negara akan dapat mencapai kesepakatan mengenai program nuklir Korea Utara yang selama ini telah meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea.
Kabar itu melejitkan indeks-indeks utama Asia di mana bursa Korea Selatan melonjak 1,5% dan indeks Jepang, Nikkei 225, mengakhiri sesi pertama hari Jumat lebih tinggi 0,9%.
Bursa Hong Kong bertambah 0,9% sementara bursa Australia menguat 0,6% dan Singapura naik 0,2%.
Selain itu, kekhawatiran soal penerapan bea impor baja AS dan potensi perang dagang yang diakibatkannya perlahan mereda setelah Trump akhirnya mengesahkan aturan itu hari Kamis waktu AS.
AS memberikan pengecualian penerapan bea impor terhadap Meksiko dan Kanada serta membuka peluang bagi rekan dagang lainnya untuk menegosiasikan pengecualian serupa.
Namun, pasar masih mewaspadai respons dari negara-negara besar lainnya, seperti China dan Uni Eropa (UE).
"Kekhawatiran telah mereda untuk saat ini," kata chief market strategist AxiTrader, Greg McKenna, sebagaimana dikutip dari AFP.
"Namun, jelas bahwa China dan UE akan datang dengan pemantauan yang lebih ketat. Sesuatu yang dapat benar-benar mengguncang pasar adalah bila China mengambil 'respons yang pantas dan diperlukan', sebagaimana yang dikatakan Menteri Luar Negeri [China] Wang Yi kemarin," tambahnya.
(prm) Next Article Libur Imlek, Bursa Saham Jepang Dibuka Cerah
Dilansir dari AFP, pejabat Korea Selatan mengatakan kedua pemimpin itu akan bertemu paling lambat akhir Mei. Pernyataan itu meninggikan harapan kedua negara akan dapat mencapai kesepakatan mengenai program nuklir Korea Utara yang selama ini telah meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea.
Kabar itu melejitkan indeks-indeks utama Asia di mana bursa Korea Selatan melonjak 1,5% dan indeks Jepang, Nikkei 225, mengakhiri sesi pertama hari Jumat lebih tinggi 0,9%.
Selain itu, kekhawatiran soal penerapan bea impor baja AS dan potensi perang dagang yang diakibatkannya perlahan mereda setelah Trump akhirnya mengesahkan aturan itu hari Kamis waktu AS.
AS memberikan pengecualian penerapan bea impor terhadap Meksiko dan Kanada serta membuka peluang bagi rekan dagang lainnya untuk menegosiasikan pengecualian serupa.
Namun, pasar masih mewaspadai respons dari negara-negara besar lainnya, seperti China dan Uni Eropa (UE).
"Kekhawatiran telah mereda untuk saat ini," kata chief market strategist AxiTrader, Greg McKenna, sebagaimana dikutip dari AFP.
"Namun, jelas bahwa China dan UE akan datang dengan pemantauan yang lebih ketat. Sesuatu yang dapat benar-benar mengguncang pasar adalah bila China mengambil 'respons yang pantas dan diperlukan', sebagaimana yang dikatakan Menteri Luar Negeri [China] Wang Yi kemarin," tambahnya.
(prm) Next Article Libur Imlek, Bursa Saham Jepang Dibuka Cerah
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular