
Rupiah Berbalik 'Loyo'
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
07 March 2018 10:21

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar acuan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah. Di pasar spot, rupiah pun bergerak melemah setelah sempat menguat pada pembukaan perdagangan.
Pada Rabu (7/3/2018), kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) berada di Rp 13.763/US$. Melemah 0,09% dibandingkan hari sebelumnya.
Di pasar spot, pada pukul 10.00 WIB nilai tukar rupiah berada di Rp 13.763/US$. Kala pembukaan pasar, rupiah masih berada di Rp 13.755/US$.
Sementara mata uang Asia bergerak variatif cenderung menguat terhadap dolar AS. Greenback sedang dalam posisi bertahan mengingat minimnya sentimen yang bisa membuat mata uang ini terapresiasi.
Terakhir, dolar AS melemah akibat pengunduran diri penasihat ekonomi Gedung Putih, Gary Cohn. Mantan bankir Wall Street ini merupakan "penganut" setia pasar bebas sehingga keluarnya Cohn dipersepsikan memberi jalan bagi kebijakan yang proteksionis.
Mengutip Reuters, analisis ANZ menyebutkan dampak terburuk dari perkembangan ini adalah kebijakan yang "sengaja" membuat dolar AS melemah akan mengemuka. Akibatnya volatilitas pasar meningkat.
"Skenario terburuk bagi pasar keuangan adalah potensi terciptanya volatilitas. Friksi seputar kebijakan perdagangan akan mengemuka dan dolar AS akan terabaikan," sebut riset ANZ.
Investor menaruh curiga bahwa kekuatan pendukung kebijakan proteksionis di Gedung Putih memang ingin greenback melemah agar ekspor AS makin kompetitif dan impor mahal. Sejak semalam, dolar AS memang terus bergerak melemah.
Berikut perkembangan nilai tukar sejumlah mata uang Asia terhadap dolar AS, seperti dikutip dari Reuters:
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Penampakan di Money Changer, Saat Rupiah di Atas 14.800/US$
Pada Rabu (7/3/2018), kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) berada di Rp 13.763/US$. Melemah 0,09% dibandingkan hari sebelumnya.
Di pasar spot, pada pukul 10.00 WIB nilai tukar rupiah berada di Rp 13.763/US$. Kala pembukaan pasar, rupiah masih berada di Rp 13.755/US$.
![]() |
Terakhir, dolar AS melemah akibat pengunduran diri penasihat ekonomi Gedung Putih, Gary Cohn. Mantan bankir Wall Street ini merupakan "penganut" setia pasar bebas sehingga keluarnya Cohn dipersepsikan memberi jalan bagi kebijakan yang proteksionis.
Mengutip Reuters, analisis ANZ menyebutkan dampak terburuk dari perkembangan ini adalah kebijakan yang "sengaja" membuat dolar AS melemah akan mengemuka. Akibatnya volatilitas pasar meningkat.
"Skenario terburuk bagi pasar keuangan adalah potensi terciptanya volatilitas. Friksi seputar kebijakan perdagangan akan mengemuka dan dolar AS akan terabaikan," sebut riset ANZ.
Investor menaruh curiga bahwa kekuatan pendukung kebijakan proteksionis di Gedung Putih memang ingin greenback melemah agar ekspor AS makin kompetitif dan impor mahal. Sejak semalam, dolar AS memang terus bergerak melemah.
Berikut perkembangan nilai tukar sejumlah mata uang Asia terhadap dolar AS, seperti dikutip dari Reuters:
![]() |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Penampakan di Money Changer, Saat Rupiah di Atas 14.800/US$
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular