Internasional

Bergerak Volatile, Wall Street Pangkas Rugi di Penutupan

Raydion Subiantoro, CNBC Indonesia
03 March 2018 06:11
Investor menyingkirkan ketakutan adanya perang dagang menyusul upaya Trump membatasi impor besi dan baja.
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks saham acuan Wall Street bergerak dengan volatilitas cukup tinggi pada perdagangan Jumat (2/3/2018) waktu setempat menyusul pernyataan Presiden Donald Trump yang ingin membatasi impor baja dan aluminium. 

Dikutip dari CNBC.com, Sabtu (3/3/2018), pada perdagangan Jumat itu Dow Jones industrial average ditutup melemah 0,29% atau turun 70,92 poin ke level 24.538,06 setelah sempat merasakan penurunan hingga 391 poin.  

Sementara itu, S&P 500 ditutup naik 0,5% ke 2.691,25 setelah sempat melemah lebih dari 1%. 

Adapun Nasdaq composite akhirnya juga berhasil naik 1,1% ke 7.257,87 setelah sempat menderita penurunan sampai 1,3%. 

Saham-saham diperdagangkan turun tajam pada awal pembukaan menyusul kekhawatiran terjadinya perang dagang setelah Presiden Trump mengumumkan soal rencana Negeri Paman Sam menetapkan tarif bea masuk baja 25% dan aluminium 10%.  

Reuters menilai rebound harga saham pada perdagangan kemarin karena investor menyingkirkan ketakutan dan meyakini perang dagang masih jauh dari sekarang. 

Pada perdagangan Jumat, saham yang terkena dampak negatif dari pernyataan Trump itu adalah saham dari perusahaan yang menggunakan baja dan alumunium seperti pabrikan mobil General Motors (turun 1%), lalu pabrikan pesawat Boeing (turun 1,4%), dan pabrikan sepeda motor Harley Davidson (turun 2%). 
(ray/ray) Next Article Pesta Wall Street Terus Berlanjut, Menguat Lima Hari Beruntun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular