
Internasional
Pasar Saham Asia Berjuang Keras Bertahan di Zona Hijau
Wahyu Daniel, CNBC Indonesia
27 February 2018 17:37

Tokyo, CNBC Indonesia - Pergerakan pasar saham Asia pada perdagangan hari ini berakhir bervariasi, dan harus berjuang keras untuk bisa mempertahankan momentumnya melaju di zona hijau.
Seperti diberitakan AFP, Selasa (27/2/2018), pelaku pasar fokus memperhatikan pidato pertama Gubernur Federal Reserve, Jerome Powell. Berbagai analis telah memperingatkan volatilitas perdagangan saham akan tinggi pada pasar saham dunia.
Hari ini, bursa saham Tokyo ditutup menguat 1,1%, bursa Sydney dan Wellington menguat masing-masing 0,2%. Bursa saham Manila dan Jakarta juga naik.
Namun, aksi ambil untung menyelimuti sejumlah pasar saham Asia. Pasar saham Hong Kong turun 0,7%, Singapura turun tipis 0,1%, dan bursa saham Seoul juga turun tipis 0,1%. Bursa saham Shanghai turun lebih dari 1% pada penutupan hari ini.
Seperti diberitakan Tim Riset CNBC Indonesia, investor menantikan pidato perdana Jerome Powell, sang Gubernur Federal Reserve/ The Fed yang baru. Ketika pengganti Janet Yellen ini memberi petunjuk mengenai inflasi dan arah kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS) ke depan, pasti akan langsung direspons oleh pasar.
Pelaku pasar memperkirakan Powell akan mempertegas kembali posisi The Fed, yaitu kebijakan moneter yang bias ketat plus pengurangan neraca bank sentral. Namun, hal yang ditunggu pasar adalah petunjuk mengenai seberapa agresif The Fed akan menaikkan suku bunga.
Di Asia, dolar AS melemah. Hingga pukul 12.30 WIB, dolar Hong Kong menguat 0,02%, won Korsel naik 0,22%, ringgit Malaysia surplus 0,23%, sementara dolar Singapura dan baht Thailand masing-masing menguat 0,1%.
Berikut data terakhir pasar keuangan dan komoditas dunia:
(wed/prm) Next Article Libur Imlek, Bursa Saham Jepang Dibuka Cerah
Seperti diberitakan AFP, Selasa (27/2/2018), pelaku pasar fokus memperhatikan pidato pertama Gubernur Federal Reserve, Jerome Powell. Berbagai analis telah memperingatkan volatilitas perdagangan saham akan tinggi pada pasar saham dunia.
Hari ini, bursa saham Tokyo ditutup menguat 1,1%, bursa Sydney dan Wellington menguat masing-masing 0,2%. Bursa saham Manila dan Jakarta juga naik.
Seperti diberitakan Tim Riset CNBC Indonesia, investor menantikan pidato perdana Jerome Powell, sang Gubernur Federal Reserve/ The Fed yang baru. Ketika pengganti Janet Yellen ini memberi petunjuk mengenai inflasi dan arah kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS) ke depan, pasti akan langsung direspons oleh pasar.
Pelaku pasar memperkirakan Powell akan mempertegas kembali posisi The Fed, yaitu kebijakan moneter yang bias ketat plus pengurangan neraca bank sentral. Namun, hal yang ditunggu pasar adalah petunjuk mengenai seberapa agresif The Fed akan menaikkan suku bunga.
Di Asia, dolar AS melemah. Hingga pukul 12.30 WIB, dolar Hong Kong menguat 0,02%, won Korsel naik 0,22%, ringgit Malaysia surplus 0,23%, sementara dolar Singapura dan baht Thailand masing-masing menguat 0,1%.
Berikut data terakhir pasar keuangan dan komoditas dunia:
- Indeks Nikkei 225 ditutup naik 1,1% ke 22.389,86
- Indeks Hang Seng ditutup turun 0,7% ke 31.268,07
- Indeks Shanghai Composite ditutup turun 1,1% ke 3.292.07
- Indeks FTSE London naik 0,4% ke 7.391,91
- Nilai tukar euro naik ke US$1,23 dari US$1,23
- Nilai tukar poundsterling naik ke US$ 1,397 dari US$1,39
- Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) turun 9 sen ke US$63,82 per barel
- Harga minyak Brent North Sea turun 11 sen ke US$67,39 per barel
(wed/prm) Next Article Libur Imlek, Bursa Saham Jepang Dibuka Cerah
Most Popular