Dua Saham Grup Bakrie Melaju Kencang Saat IHSG Koreksi
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
21 February 2018 15:31
Jakarta, CNBC Indonesia – Kecenderungan koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini tertahan oleh penguatan harga saham-saham Grup Bakrie. Harga saham perusahan-perusahaan grup Bakrie menguat signifikan diperdagangkan hari ini.
Harga saham PT Darma Henwa Tbk (DEWA) naik 34% dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) menguat 10,59%. Kedua perusahaan sama-sama bergerak dalam bidang pertambangan, berkontribusi besar dalam menahan laju pelemahan IHSG.
Bangkitnya harga saham DEWA salah satunya di motori oleh perkasanya harga batu bara. Dalam dua minggu terakhir, harga batu bara Newcastle kontrak pengiriman bulan ini masih menunjukkan tren penguatan. Bahkan pada 19 Februari silam, harga mencapai level tertinggi dalam sebulan, yakni sebesar US$ 105,3/ton. Secara year-to-date sampai dengan kemarin, harga batu bara telah naik 4,41%.
Penguatan harga batu bara pada tahun ini masih didorong oleh meningkatnya permintaan global seiring dengan pemulihan ekonomi. Selain itu, kebijakan China untuk memangkas produksi ikut mengerek harga.
Melansir National Development and Reform Comission (NDRC), China akan mengurangi titik pertambangannya dari 10.800 mejadi 7.000 hal ini lantas akan mengurangi produksi batu bara nasional hingga 800 juta ton sampai tahun 2020.
Beralih ke BRMS, komoditas yang menjadi bisnis utama perusahaan tercatat juga menguat pada tahun ini. Harga emas misalnya, tercatat naik 1,7% sepanjang 2018.
Harga tembaga yang berada dalam tekanan sepanjang tahun ini juga sudah mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Mengakhiri minggu lalu, harga tembaga menguat 7,09% secara mingguan. Penguatan tersebut di dorong oleh melemahnya dolar AS serta pertumbuhan industri pengolahan dunia yang kuat.
(hps) Next Article Menakar Fundamental Saham Grup Bakrie
Harga saham PT Darma Henwa Tbk (DEWA) naik 34% dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) menguat 10,59%. Kedua perusahaan sama-sama bergerak dalam bidang pertambangan, berkontribusi besar dalam menahan laju pelemahan IHSG.
Bangkitnya harga saham DEWA salah satunya di motori oleh perkasanya harga batu bara. Dalam dua minggu terakhir, harga batu bara Newcastle kontrak pengiriman bulan ini masih menunjukkan tren penguatan. Bahkan pada 19 Februari silam, harga mencapai level tertinggi dalam sebulan, yakni sebesar US$ 105,3/ton. Secara year-to-date sampai dengan kemarin, harga batu bara telah naik 4,41%.
Melansir National Development and Reform Comission (NDRC), China akan mengurangi titik pertambangannya dari 10.800 mejadi 7.000 hal ini lantas akan mengurangi produksi batu bara nasional hingga 800 juta ton sampai tahun 2020.
Beralih ke BRMS, komoditas yang menjadi bisnis utama perusahaan tercatat juga menguat pada tahun ini. Harga emas misalnya, tercatat naik 1,7% sepanjang 2018.
Harga tembaga yang berada dalam tekanan sepanjang tahun ini juga sudah mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Mengakhiri minggu lalu, harga tembaga menguat 7,09% secara mingguan. Penguatan tersebut di dorong oleh melemahnya dolar AS serta pertumbuhan industri pengolahan dunia yang kuat.
(hps) Next Article Menakar Fundamental Saham Grup Bakrie
Most Popular