
WOMF Bukukan Laba Bersih Rp 181 Miliar
Gita Rossiana, CNBC Indonesia
20 February 2018 17:06

Jakarta, CNBC Indonesia - PT. Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOMF) mencatat, perolehan laba bersih sebesar Rp 181 miliar sampai akhir 2017. Nilai tersebut meningkat tiga kali lipat dari Rp 60 miliar pada tahun 2016.
Direktur WOM Finance Zacharia Susantadiredja menjelaskan, peningkatan kinerja ini disebabkan oleh inisiatif-inisiatif perbaikan yang dilakukan diantaranya peningkatan kontribusi dari pembiayaan multiguna jasa (MotorKu dan MobilKu), kontribusi dari motor baru khususnya merek Honda dan Kawasaki.
"Selain itu, WOM Finance juga melakukan perbaikan strategi collection dan penerapan grading untuk memberikan kualitas pembiayaan yang semakin baik," ujar dia berdasarkan keterangan tertulis yang diterima CNBC Indonesia, Selasa (20/2/2018).
Dari segi pembiayaan, sampai dengan akhir Desember 2017 WOM Finance telah menyalurkan 465 ribu unit pembiayaan. Dari total nilai tersebut, pembiayaan perseroan masih didominasi oleh kendaraan sepeda motor baru sebanyak 241 ribu unit atau tumbuh 3%. Kemudian disusul dengan pembiayaan multiguna jasa MotorKu dan MobilKu sebesar 192 ribu unit atau naik 31%.
"Dengan demikian, piutang pembiayaan yang dikelola Perseroan naik 8% dari Rp 7,6 triliun pada periode tahun lalu menjadi Rp 8,1 triliun pada akhir Desember 2017," ucap dia.
Adapun sumber dana perseroan mencapai Rp 6,3 triliun dengan pinjaman bank sebesar Rp 3,2 triliun dan pinjaman obligasi sebesar Rp 3,1 triliun. Jumlah tersebut meningkat sebesar 18% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sejumlah Rp 5,3 triliun.
Sementara itu, gearing ratio terjaga pada tingkat 5,7 kali. Perusahaan juga berencana untuk menerbitkan Obigasi Berkelanjutan WOM Finance II Tahap IV di kuartal-I 2018 untuk mendukung pertumbuhan bisnis perusahaan.
Selanjutnya, dari sisi ekuitas Perseroan mengalami pertumbuhan sebesar 21% dari sebesar Rp 815 miliar menjadi Rp 989 miliar. Rasio return of equity (ROE) perusahaan juga bertumbuh menjadi 20% dari 8% pada periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan return of asset (ROA) naik menjadi 3% dari 1% dibandingkan tahun 2016.
Zacharia mengungkapkan, dari sisi pertumbuhan aset juga tercatat baik dengan mencapai Rp 7,7 triliun pada akhir Desember 2017, meningkat 16% dibandingkan posisi Desember 2016 sebesar Rp 6,7 triliun.
Sedangkan rasio pembiayaan bermasalah (non performing financing/NPF) gross perusahaan menurun dari 3,32% menjadi 2,17% .
"Dengan strategi bisnis yang telah kami tentukan, kami yakin pencapaian di tahun 2018 akan semakin membaik," ungkap dia.
(roy/roy) Next Article Uji Prospek Saham Baru Anggota LQ45 & IDX30
Direktur WOM Finance Zacharia Susantadiredja menjelaskan, peningkatan kinerja ini disebabkan oleh inisiatif-inisiatif perbaikan yang dilakukan diantaranya peningkatan kontribusi dari pembiayaan multiguna jasa (MotorKu dan MobilKu), kontribusi dari motor baru khususnya merek Honda dan Kawasaki.
"Selain itu, WOM Finance juga melakukan perbaikan strategi collection dan penerapan grading untuk memberikan kualitas pembiayaan yang semakin baik," ujar dia berdasarkan keterangan tertulis yang diterima CNBC Indonesia, Selasa (20/2/2018).
"Dengan demikian, piutang pembiayaan yang dikelola Perseroan naik 8% dari Rp 7,6 triliun pada periode tahun lalu menjadi Rp 8,1 triliun pada akhir Desember 2017," ucap dia.
Adapun sumber dana perseroan mencapai Rp 6,3 triliun dengan pinjaman bank sebesar Rp 3,2 triliun dan pinjaman obligasi sebesar Rp 3,1 triliun. Jumlah tersebut meningkat sebesar 18% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sejumlah Rp 5,3 triliun.
Sementara itu, gearing ratio terjaga pada tingkat 5,7 kali. Perusahaan juga berencana untuk menerbitkan Obigasi Berkelanjutan WOM Finance II Tahap IV di kuartal-I 2018 untuk mendukung pertumbuhan bisnis perusahaan.
Selanjutnya, dari sisi ekuitas Perseroan mengalami pertumbuhan sebesar 21% dari sebesar Rp 815 miliar menjadi Rp 989 miliar. Rasio return of equity (ROE) perusahaan juga bertumbuh menjadi 20% dari 8% pada periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan return of asset (ROA) naik menjadi 3% dari 1% dibandingkan tahun 2016.
Zacharia mengungkapkan, dari sisi pertumbuhan aset juga tercatat baik dengan mencapai Rp 7,7 triliun pada akhir Desember 2017, meningkat 16% dibandingkan posisi Desember 2016 sebesar Rp 6,7 triliun.
Sedangkan rasio pembiayaan bermasalah (non performing financing/NPF) gross perusahaan menurun dari 3,32% menjadi 2,17% .
"Dengan strategi bisnis yang telah kami tentukan, kami yakin pencapaian di tahun 2018 akan semakin membaik," ungkap dia.
(roy/roy) Next Article Uji Prospek Saham Baru Anggota LQ45 & IDX30
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular