Hati-Hati Wall Street akan Memasuki Fase Volatilitas Tinggi

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar saham Amerika Serikat, Wall Street, mulai memasuki periode dengan tingkat volatilitas tinggi, setelah setahun terakhir relatif tenang. Naik turun dalam kisaran yang cukup besar seperti yang terjadi pada pekan lalu, tampaknya akan sering terjadi.

Derivatif Strategist MKM Patners yang berbasis di New York, Jim Strugger mengatakan investor harus terbiasa dengan volatilitas tinggi. Koreksi atau kenaikan indeks saham lebih dari 1% akan menjadi hal yang biasa.

“Kami perkirakan guncangan (di pasar saham) yang terjadi akhir-akhir ini, menciptakan rezin volatilitas tinggi,” kata Jim.

The Cboe Volatility Index atau VIX, yang biasa digunakan untuk mengukur tingkat kecemasan atau volatilitas pasar saham, sempat berada pada level tertinggi 37,32 dalam kurun waktu 2,5 tahun, dan kemudian turun 17,60.

“Ketakutan sudah mulai turun drastis, tetapi belum sampai pada kepuasaan (investor) sebelum terjadinya koreksi,” jelas Vice President of Trading and Derivative Charles Schwad, Randy Frederick.

“VIX Futures memperlihatkan kemungkinan indeks bisa turun dari level saat ini ke 15 dalam beberapa bulan ke depan. Namun sedikit sinyal yang bisa membawa indeks VIX ke 10 dalam waktu dekat,” tambah Randy.

Beberapa investor kelas kakap seperti Jeffrey Gundlach, yang dikenal sebagai Wall Street’s Bond King, dan Hedge Fund Manager Seabreeze, Douglas Kass mengatakan ada banyak tekanan yang akan terjadi di pasar saham.

Volatilitas akan meningkat, tetapi bukan berarti periode bull market di pasar saham berakhir. “Tidak ada alasan, pasar saham tiadk melonjak lebih tinggi dengan volatilitas yang lebih tinggi,” kata Chief Strategist Weeden & Co, Michael Purves.
(hps) Next Article The Fed Gak Bosan Bikin Jiper, Wall Street Rungkad