
Beri Remunerasi Karyawan, OCBC NISP Buy Back Saham
Monica Wareza, CNBC Indonesia
15 February 2018 14:23

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) berencana untuk melakukan kembali saham (buy back) perusahaan yang berada di publik. Buy back ini dilakukan perusahaan dalam rangka pemberian remunerasi yang bersifat variabel atas kinerja karyawan perusahaan sepanjang tahun lalu.
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, perusahaan memperkirakan dana yang dibutuhkan untuk aksi ini adalah senilai Rp 800 juta. Sementara itu rencana ini akan dieksekusi selambatnya 18 bulan setelah rencana tersebut disetujui oleh para pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada 3 April mendatang.
"Untuk penentuan harganya, perusahaan akan menggunakan harga rata-rata selama 90 hari sebelum buy back dilakukan," tulis keterbukaan tersebut seperti dikutip CNBC Indonesia, Kamis (15/2/2018).
Perusahaan menilai tidak akan ada dampak negatif yang material terhadap kegiatan usaha perusahaan dari transaksi yang akan dilakukan oleh perusahaan ini. Mengingat perusahaan memiliki modal kerja dan arus kas yang cukup untuk membiayai kegiatan usahanya.
Perusahaan menilai, setelah adanya pembelian kembali saham ini juga tidak akan berpengaruh pada performa laba bersih per saham perusahaan. Tercatat hingga akhir Desember lalu, perusahaan mencetak laba bersih per saham senilai Rp 189,65, sedangkan setelah transaksi diperkiran jumlah ini akan menjadi Rp 189,66 per saham.
Adapun jumlah aset perusahaan di akhir 2017 lalu mencapai Rp 153,77 triliun. Sepanjang tahun lalu perusahaan mencetak laba senilai Rp 2,17 triliun sementara jumlah ekuitas perusahaan setotal Rp 21,78 triliun. Perusahaan memastikan nilai ini tidak akan berubah meskipun telah terjadi transaksi pembelian saham ini.
(dru) Next Article OCBC NISP Cetak Laba Rp 2,07 T, Pendapatan Bunga Tambah Tebal
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, perusahaan memperkirakan dana yang dibutuhkan untuk aksi ini adalah senilai Rp 800 juta. Sementara itu rencana ini akan dieksekusi selambatnya 18 bulan setelah rencana tersebut disetujui oleh para pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada 3 April mendatang.
"Untuk penentuan harganya, perusahaan akan menggunakan harga rata-rata selama 90 hari sebelum buy back dilakukan," tulis keterbukaan tersebut seperti dikutip CNBC Indonesia, Kamis (15/2/2018).
Perusahaan menilai, setelah adanya pembelian kembali saham ini juga tidak akan berpengaruh pada performa laba bersih per saham perusahaan. Tercatat hingga akhir Desember lalu, perusahaan mencetak laba bersih per saham senilai Rp 189,65, sedangkan setelah transaksi diperkiran jumlah ini akan menjadi Rp 189,66 per saham.
Adapun jumlah aset perusahaan di akhir 2017 lalu mencapai Rp 153,77 triliun. Sepanjang tahun lalu perusahaan mencetak laba senilai Rp 2,17 triliun sementara jumlah ekuitas perusahaan setotal Rp 21,78 triliun. Perusahaan memastikan nilai ini tidak akan berubah meskipun telah terjadi transaksi pembelian saham ini.
(dru) Next Article OCBC NISP Cetak Laba Rp 2,07 T, Pendapatan Bunga Tambah Tebal
Most Popular