
TBIG Alokasikan Capex Rp 2 T untuk Bangun 1.000 Tower
Monica Wareza, CNBC Indonesia
14 February 2018 14:10

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TBIG) menargetkan pembangunan seribu tower baru sepanjang 2018. Untuk mendanai pembangunan tower tersebut perusahaan menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) hingga Rp 2 triliun di tahun ini.
Direktur Keuangan Tower Bersama Helmy Yusman mengatakan tahun ini perusahaan memprioritaskan pertumbuhan organik dengan melakukan pembangunan tower, namun juga tak menutup kemungkinan untuk pertumbuhan anorganik dengan melakukan akusisi tower yang sudah eksisting.
"Kalau menara ditargetkan 1000 di tahun 2018, dana yang dibutuhkan sebesar Rp 1 triliun," kata Helmy di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (14/2).
Sumber capex berasal dari kas internal perusahaan dan pinjaman sindikasi 11 bank. Namun Helmy tak mengelaborasi lebih lanjut berapa porsi dari masing-masing sumber pendanaan ini. Adapun dari 11 bank tersebut perusahaan memiliki platform pinjaman senilai US$ 200 juta atau senilai Rp 2,70 triliun.
Dia menjelaskan untuk membangun satu tower baru akan menelan dana Rp 1 miliar sehingga dengan target seribu tower baru akan menelan dana Rp 1 triliun. Namun tak menutup kemungkinan penambahan ini akan mencapai 2.000 tower jika jumlah tenant baru tahun ini melebih target.
Sementara itu, di tahun ini ditargetkan akan menambah 2.500 tenant penyewa tower. Dia mengatakan bahwa penambahan jumlah tenant berkontribusi pada pendapatan dibandingkan dengan penambahan jumlah tower.
Saat ini perusahaah telah memiliki total 13.500 tower hinngga akhir 2017 lalu. Sehingga dengan target tahun ini maka perusahaan akan memiliki total 14.500 tower hingga akhir tahun ini.
(hps) Next Article Lewat Pasar Nego, Investor Asing Koleksi Saham BALI Rp 124,4M
Direktur Keuangan Tower Bersama Helmy Yusman mengatakan tahun ini perusahaan memprioritaskan pertumbuhan organik dengan melakukan pembangunan tower, namun juga tak menutup kemungkinan untuk pertumbuhan anorganik dengan melakukan akusisi tower yang sudah eksisting.
"Kalau menara ditargetkan 1000 di tahun 2018, dana yang dibutuhkan sebesar Rp 1 triliun," kata Helmy di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (14/2).
Dia menjelaskan untuk membangun satu tower baru akan menelan dana Rp 1 miliar sehingga dengan target seribu tower baru akan menelan dana Rp 1 triliun. Namun tak menutup kemungkinan penambahan ini akan mencapai 2.000 tower jika jumlah tenant baru tahun ini melebih target.
Sementara itu, di tahun ini ditargetkan akan menambah 2.500 tenant penyewa tower. Dia mengatakan bahwa penambahan jumlah tenant berkontribusi pada pendapatan dibandingkan dengan penambahan jumlah tower.
Saat ini perusahaah telah memiliki total 13.500 tower hinngga akhir 2017 lalu. Sehingga dengan target tahun ini maka perusahaan akan memiliki total 14.500 tower hingga akhir tahun ini.
(hps) Next Article Lewat Pasar Nego, Investor Asing Koleksi Saham BALI Rp 124,4M
Most Popular