Dolar AS Sempat ke Rp 13.600/US$, BI Sebut Sementara

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
06 February 2018 15:17
Bank Indonesia (BI) memandang nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang sempat menuju Rp 13.600/US$ hanya sementara.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) memandang nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang sempat menuju Rp 13.600/US$ hanya sementara. Satu-satunya alasan kenapa dolar AS cukup kuat karena perekonomiannya kian membaik.

"Dalam beberapa waktu terakhir memang terjadi sedikit gejolak di pasar keuangan. Perbaikan data perekonomian AS khususnya data ketenagakerjaan menyebabkan kenaikan ekspektasi inflasi, naiknya yield US Treasury dan pelemahan di pasar saham," ujar Asisten Gubernur dan Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo kepada CNBC Indonesia, Selasa (6/2/2018).

"Sejalan dengan itu nilai tukar dolar AS menguat secara global, yang juga berdampak terhadap melemahnya nilai tukar rupiah sejalan mata uang emerging market lainnya," imbuh Dody lebih jauh.

Depresiasi rupiah Selasa (6/2/2018) mencapai 80 poin dibanding hari sebelumnya pada perdagangan antar bank dalam negeri.  Adapun level tertingginya dolar AS berada di Rp 13.615/US$.

"Bank Indonesia memandang kondisi ini merupakan dinamika jangka pendek mengingat secara fundamental makroekonomi global tidak terdapat perubahan yang signifikan," kata Dody.

BI memandang fundamental perekonomian domestik tetap solid. Inflasi tetap terjaga dan pertumbuhan ekonomi terus membaik.  

"Rilis PDB Q4 2017 sebesar 5,19% (yoy) menambah optimisme prospek pertumbuhan ke depan. Bank Indonesia secara seksama memantau perkembangan ini dan selalu siap berada di pasar apabila diperlukan untuk melakukan langkah-langkah  stabilisasi," tegas Dody.
(dru) Next Article Rupiah Sulit Menuju Level 13.500. Jadi BI Harus Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular