Upaya Restrukturisasi Utang Bakrie Sumatera Setengah Hati

Jakarta, CNBC Indonesia – Upaya PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk (UNSP) melakukan restrukturisasi utang tampaknya dilakukan setengah hati. Nilai utang yang direstrukturisasi hanya sebesar Rp 338,43 miliar dengan skema konversi utang menjadi saham baru perusahaan, jauh dari total nilai utang perseroan yang mencapai belasan triliun.

Padahal perusahaan grup Bakrie lainnya melakukan hal serupa, tapi nilai utang yang direstrukturisasi tak tanggung-tangung. Skema yang dibuat juga tampak lebih kompleks dan sulit dipahami awam.

Berdasarkan laporan keterbukaan di situs Bursa Efek Indonesia, perusahaan mengatakan bahwa restrukturasi utang ini dilakukan karena modal kerja bersih perseroan yang masih negatif Rp 9,8 miliar dan rasio utang terhadap aset perusahaan yang sudah mencapai 96%.

Langkah konversi utang menjadi saham tentu bukan barang baru bagi perusahaan-perusahaan grup Bakrie. Sebelumnya, tercatat 5 perusahaan grup Bakrie telah melakukan langkah serupa guna mengurangi tingginya timbunan utang.

Foto: CNBC Indonesia

Terkesan Formalitas
Dari sejumlah restrukturisasi yang telah dilakukan perusahan-perusahaan dibawah naungan grup Bakrie, tercatat restrukturisasi UNSP merupakan yang paling minim jika dibandingkan dengan total utangnya. Per akhir kuartal III 2017, total utang perusahaan tercatat sebesar Rp 13,96 triliun. Dengan demikian, restrukturisasi utang senilai Rp 338,43 miliar hanya merupakan 2% dari total utang perusahaan.

Harga saham UNSP sempat naik 3,9% pada perdagangan kemarin ke level Rp 214/unit, sebelum akhir ditutup di angka Rp 206/unit, sama dengan level penutupan hari Senin. Kecilnya porsi utang yang direstrukturisasi mungkin menyebabkan investor ragu untuk melakukan aksi beli pada saham UNSP.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(hps/hps) Next Article Restrukturisasi Utang Tak Ubah Harga Saham Bakrie Sumatera