
Menanti Jeda Rally, IHSG Pagi Ini Masih Menguat
Houtmand P Saragih & Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
23 January 2018 08:43

- Berakhirnya penutupan pemerintahan AS, maka investor bisa melakukan aktivitas tanpa perlu memikirkan potensi risiko. IHSG bisa tertular penguatan Wall Street.
- Konsensus pasar yang dihimpun Reuters menyebutkan bahwa harga rata-rata minyak pada 2018 diperkirakan berada di US$ 55,78/barel (light sweet) dan US$ 59,88/barel (brent). Lebih baik dibandingkan perkiraan sebelumnya yaitu US$ 54,78/barel (light sweet) dan US$ 58,84/barel (brent).
Setengah jam sebelum pembukaan pasar saham domestik, indeks Nikkei menguat 0,57%. Demikian pula indeks Hang Seng saat pembukaan menguat 0,43%, indeks Shanghai menguat 0,39%, indeks Kospi naik 0,40% dan indeks Straits Times menguat 0,41%.
Kesepakatan untuk segera mengakhiri penutupan pemerintahan menjadi katalis penguatan Wall Street. Dow Jones menguat 0,55% ke 26.214,6, S&P 500 naik 0,81% ke 2.832,97, dan Nasdaq bertambah 0,98% ke 7.408,03.
Perkembangan positif di AS bisa menjadi energi yang memperkuat bursa Asia, termasuk Indonesia. Dengan segera berakhirnya penutupan pemerintahan AS, maka investor bisa melakukan aktivitas tanpa perlu memikirkan potensi risiko. IHSG bisa tertular penguatan Wall Street.
Kenaikan harga minyak yang masih berlanjut juga bisa menjadi faktor penguat IHSG. Harga minyak kembali naik mendekati level tertinggi dalam tiga tahun terakhir, sehingga patut dicermati apakah harga minyak kembali menjadi pendorong kinerja saham-saham pertambangan dan energi.
Konsensus pasar yang dihimpun Reuters menyebutkan bahwa harga rata-rata minyak pada 2018 diperkirakan berada di US$ 55,78/barel (light sweet) dan US$ 59,88/barel (brent). Lebih baik dibandingkan perkiraan sebelumnya yaitu US$ 54,78/barel (light sweet) dan US$ 58,84/barel (brent).
Penguatan harga minyak disebabkan oleh patuhnya anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dalam melaksanakan kesepakatan pemotongan produksi. Potensi gangguan produksi di Libya dan Nigeria karena gangguan keamanan juga menjadi faktor yang menaikkan harga minyak. Selain itu, peningkatan permintaan khususnya dari Asia juga membantu penguatan harga si emas hitam.
Sementara itu, ada potensi koreksi terjadi pada IHSG hari ini, pemicunya aksi ambil untung (profit taking). IHSG terua ditutup menguat sejak pekan lalu, sehingga risiko profit taking masih mengintai dan bisa terjadi kapan saja.
Berikut adalah peristiwa-peristiwa yang akan terjadi hari ini:
- Menteri Keuangan, Gubernur Bank Indonesia, Ketua Ototritas Jasa Keuangan, dan Kepala Lembaga Penjamin Simpanan akan mengadakan konferensi pers dalam lingkup Komite Stabilitas Sistem Keuangan (10.00 WIB).
- Presiden Joko Widodo dan para kepala daerah mengadakan pertemuan membahas kemudahan berusaha (11.00 WIB).
- Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat mengundang Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk rapat kerja membahas amandemen UU Penerimaan Negara Bukan Pajak (14.00 WIB).
- Rilis data suku bunga acuan Jepang dan konferensi pers Bank of Japan (tentatif).
(hps) Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham
Most Popular