
Mirae Asset Sekuritas Tangani IPO Dua Perusahaan
Shuliya Ratanavara, CNBC Indonesia
16 January 2018 16:05

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sedang menangani pencatatan saham perdana (initial public offering/IPO) dua perusahaan yang dijadwalkan tercatat semester I 2018.
Strategic Planning Advisor Mirae Asset Sekuritas Indonesia An Dae Woong di Bursa Efek Indonesia, dua perusahaan ini ditangani setelah sebelumnya sudah menghantarkan PT LCK Global Kedaton Tbk listing di bursa hari ini.
"Kita punya dua atau tiga perusahaan lagi yang akan mencatatkan dirinya di Bursa Efek Indonesia, tapi kita belum bisa memberitahukan apa nama perusahannya," jelas Woong kepada di CNBC Indonesia di Bursa Efek Indonesia, Selasa (16-01-2018).
Woong menjelaskan salah satu perusahaan tersebut sedang dalam proses mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "Jika proses di OJK sudah selesai, mungkin perusahaan akan listing bulan Maret," katanya.
Perusahaan tersebut bergerak di bisnis manufaktur produksi solar plant dan akan melepas sebanyak 20% saham perseroan ke publik.
Satu perusahaan lainnya, lainnya diperkirakan baru akan mencatatkan dirinya di BEI pada Juni atau Juli mendatang. Kini pihaknya sedang melakukan penjajakan dengan calon investor untuk melihat minat mereka. "Baru nanti kita bisa tahu berapa saham perusahaan yang akan dilepas ke publik," jelas An Dae Woong.
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia Samsul Hidayat sempat mengungkapkan ada empat perusahaan yang sedang berasa di pipeline IPO BEI. Salah satunya adalah PT Sky Energi Indonesia yang merupakan perusahaan produsen panel surya dan juga diperkirakan akan mulai melantai di BEI Maret mendatang.
"Masih ada beberapa IPO lagi di kuartal I, ada Sky Energi ada BTPN Syariah," kata Samsul, Selasa (16/01).
"Kita punya dua atau tiga perusahaan lagi yang akan mencatatkan dirinya di Bursa Efek Indonesia, tapi kita belum bisa memberitahukan apa nama perusahannya," jelas Woong kepada di CNBC Indonesia di Bursa Efek Indonesia, Selasa (16-01-2018).
Woong menjelaskan salah satu perusahaan tersebut sedang dalam proses mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "Jika proses di OJK sudah selesai, mungkin perusahaan akan listing bulan Maret," katanya.
Perusahaan tersebut bergerak di bisnis manufaktur produksi solar plant dan akan melepas sebanyak 20% saham perseroan ke publik.
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia Samsul Hidayat sempat mengungkapkan ada empat perusahaan yang sedang berasa di pipeline IPO BEI. Salah satunya adalah PT Sky Energi Indonesia yang merupakan perusahaan produsen panel surya dan juga diperkirakan akan mulai melantai di BEI Maret mendatang.
"Masih ada beberapa IPO lagi di kuartal I, ada Sky Energi ada BTPN Syariah," kata Samsul, Selasa (16/01).
(hps) Next Article Digeledah Kejagung soal Jiwasraya, Ini Jawaban Mirae Asset
Most Popular