Super Flu Sudah Masuk Indonesia, Waspadai Gejala Ini

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
Rabu, 31/12/2025 13:15 WIB
Foto: Ilustrasi Sakit Flu (Pexels)

Jakarta, CNBC Indonesia - Varian Influenza A (H3N2) subclade K, yang dijuluki super flu, sudah masuk Indonesia. Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) mengonfirmasi super flu terdeteksi di Indonesia sejak 25 Desember 2025.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI, dr Prima Yosephine, menjelaskan hingga saat ini belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan subclade K memicu keparahan penyakit yang lebih tinggi dibanding varian influenza sebelumnya.

"Merujuk pada publikasi terbaru pada Desember 2025, influenza A (H3N2) merupakan salah satu virus emerging yang pernah menyebabkan pandemi di Amerika Serikat pada tahun 1968 dan kembali menjadi penyebab peningkatan flu pada 2024 hingga 2025, khususnya pada kelompok anak-anak," jelas dr Prima, seperti dikutip dari detikcom, Rabu (31/12/2025).

Menurut Amesh A. Adalja, M.D., seorang peneliti senior di Johns Hopkins Center for Health Security, Subclade K sebenarnya merupakan cabang mutasi terbaru dari virus Influenza A (H3N2) yang sudah bersirkulasi selama puluhan tahun. Para ilmuwan pertama kali mendeteksinya pada Juni 2025 dan sejak saat itu, virus ini menyebar dengan sangat cepat.

Gejala Super Flu


Super flu biasanya membutuhkan waktu 3 hingga 4 hari untuk mulai menunjukkan gejala. Gejala umum meliputi:

- Batuk

- Sakit tenggorokan

- Hidung berair atau tersumbat

- Nyeri otot atau badan

- Sakit kepala

- Kelelahan

Virus ini lebih berbahaya bagi orang lanjut usia, orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, dan orang dengan tingkat kebugaran rendah. Kelompok-kelompok ini lebih rentan terhadap penyakit pembuluh darah dan memiliki risiko serangan jantung yang lebih tinggi.

Cara mencegah 'super super'

Sejumlah ahli menyebut vaksin influenza tetap direkomendasikan untuk mencegah gejala yang berat, meskipun tidak sepenuhnya ampuh dalam mencegah penularan.

"Vaksin ini dapat mengurangi kemungkinan Anda dirawat di rumah sakit dan mengalami dampak buruk," kata profesor dan kepala penyakit menular di Universitas Buffalo di New York, Thomas Russo, M.D.

Menurut dr. Russo, selain vaksin influenza, mengenakan masker di tempat-tempat ramai di dalam ruangan juga dapat membantu mencegah tertular super flu.

Jika sakit, disarankan untuk melakukan tes untuk mengetahui penyakit apa yang Anda derita (terutama karena gejala COVID-19 dapat sangat mirip dengan gejala flu, dan pengobatannya mungkin berbeda).


(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Daya Beli Lesu, Bisnis Kecantikan Bersaing Rebut Hati Pelanggan